BUMN Farmasi Jalin Kerja Sama dengan Silk Road Fund dan Indonesia Investment Authority

0
64
Farmasi
Penandatanganan kerja sama antara BUMN Farmasi bersama Silk Road Fund dan Indonesia Investment Authority. (ist)

 

Mangupura, balibercerita.com – 

Sejalan dengan tujuan Pemerintah Indonesia untuk lebih mengembangkan industri healthcare serta membawanya menuju kualitas dan standar internasional, BUMN Farmasi PT Bio Farma (Persero), PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Kimia Farma Apotek (KFA) menandatangani kerja sama strategis dengan Silk Road Fund (SRF) dan Indonesia Investment Authority (INA). 

Kolaborasi ini dituangkan melalui penandatanganan conditional share subscription and purchase agreement beserta dokumen-dokumen transaksi terkait lainnya antara KAEF dan anak usahanya, KFA, dengan SRF dan INA. Penandatanganan kolaborasi itu dilakukan di Hotel Indigo Seminyak, Bali, Minggu (13/11), disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury dan Komisaris Utama Bio Farma, Tanri Abeng. 

Total investasi sekitar Rp1.860.000.000.000 untuk 40 persen kepemilikan di KFA, tergantung kepada closing account mechanics berdasarkan laporan keuangan pada saat completion. Investasi ini akan digunakan untuk mendanai ekspansi bisnis strategis KFA, kebutuhan modal kerja serta inisiatif untuk lebih meningkatkan efisiensi operasional.

Baca Juga:   UMK Badung Tahun 2023 Ditetapkan Rp3.163.837

Kedua investor juga akan berpartisipasi dalam rencana transaksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) yang telah disetujui dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada tanggal 14 Oktober 2022 di Jakarta. KAEF akan mendapatkan dana untuk mendukung modal kerja dalam rangka ekspansi perusahaan dan peningkatan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat Indonesia.

Dalam sambutannya, Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury mengatakan, kerja sama investasi itu dapat membuka akses Kimia Farma ke ekspertis dari investor global. “Akses pada ekspertis investor global juga akan memperkuat posisi perusahaan serta meningkatkan kualitas mengacu pada standar internasional,” ujar Pahala.

Baca Juga:   Wujudkan Ketahanan Pangan di Desa Ubung Kaja

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir menyampaikan bahwa kerja sama investasi ini akan memperkuat struktur permodalan kerja anak usaha dan cucu usaha grup Bio Farma. “Sebagai holding group BUMN Farmasi, Bio Farma mendukung setiap wujud nyata investasi dalam pengembangan industri healthcare di Indonesia,” jelasnya.

Direktur Utama Kimia Farma, David Utama mengemukakan bahwa masuknya investor akan membuka peluang pasar dan jaringan Kimia Farma, dari sisi ritel dan layanan kesehatan, hingga ke luar negeri. Selain itu, kolaborasi tersebut dapat meningkatkan struktur permodalan di Kimia Farma Apotek sehingga mampu melakukan pengembangan usaha ke depannya, dan dalam jangka panjang akan meningkatkan nilai Perusahaan.

“Kerja sama investasi ini akan memperkokoh struktur permodalan perseroan sehingga mampu meningkatkan performa operasional dan finansial untuk mengembangkan kinerja Perseroan yang lebih baik,” ungkap David.

Baca Juga:   Gerakan Pangan Murah Digelar di Desa Bongkasa Pertiwi

Di tempat yang sama, Chairwoman of the Board of Directors SRF, Zhu Jun menuturkan, kesepakatan ini merupakan proyek utama dari kerja sama berkualitas tinggi antara Tiongkok dan Indonesia di bawah Belt and Road Initiative dan merupakan peluang investasi yang menarik. “Dengan dukungan Pemerintah Indonesia yang kuat dan upaya bersama INA, kami berharap dapat bekerja sama dengan manajemen Kimia Farma dan KFA dalam fase pengembangan perusahaan selanjutnya,” katanya. 

Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah optimis kesepakatan itu dapat membuka potensi ekosistem farmasi di Indonesia. Kimia Farma Group merupakan perusahaan yang secara mumpuni memiliki kapasitas dari hulu ke hilir di seluruh rantai nilai sektor farmasi, dengan lebih dari 1.100 outlet, 400 klinik, dan 70 laboratorium diagnostik. (BC5)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini