Denpasar, balibercerita.com –
Manajemen Mangga Dua Square memberi kesempatan kepada pelaku UMKM Bali untuk berpameran di mall yang berlokasi di Jakarta tersebut. Kesempatan ini dibuka seluas-luasnya bagi pelaku UMKM di tiap daerah yang dipilih selama enam bulan.
Hal itu terungkap saat audiensi Direktur Mangga Dua Square Ida Bagus Ketut Kusumajati ke Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster, di ruang pertemuan Taman Budaya, Rabu (16/2).
Kusumajati menjelaskan, Mangga Dua Square merupakan anak usaha dari Agung Podomoro Group. Sejak 2019 Agung Podomoro melalui mall yang dikelolanya gencar memfasilitasi UMKM dari berbagai daerah untuk mengikuti pameran.
Dikatakan, selama enam bulan, pelaku UMKM akan diberi stand gratis lengkap dengan fasilitas mess, konsumsi dan biaya transportasi selama di Jakarta. Lebih dari itu, pihaknya juga membantu pemasaran produk selama mereka berpameran di Mangga Dua Square. Sebelumnya, Agung Podomoro sukses memfasilitasi pelaku UMKM dari sejumlah daerah untuk menggelar pameran di Thamrin City.
Ny. Putri Koster menyambut baik tawaran yang diberikan Agung Podomoro Group. Menurutnya, ini merupakan kesempatan luar biasa bagi pelaku UMKM Bali yang memang membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk bisa bangkit dari keterpurukan akibat dampak pandemi Covid-19. Hal ini juga sangat sejalan dengan usahanya membangkitkan semangat pelaku IKM dan UMKM Bali.
Menurutnya, karakteristik pelaku IKM dan UMKM Bali yang sebelum pandemi sudah begitu berkembang hingga produk mereka berhasil menembus pasar ekspor. Hal ini kemudian memicu sebuah kecenderungan produk IKM Bali lebih dikenal di luar tapi asing bagi masyarakat lokal. Menyikapi hal ini, Dekranasda mengambil peran melakukan pembinaan sekaligus menjalankan fungsi kontrol. Andil Dekranasda diwujudkan dalam satu langkah nyata dengan memfasilitasi IKM untuk mengikuti pameran di Taman Budaya Provinsi Bali. “Atas izin dan dukungan Bapak Gubernur, kami menggelar pameran bertajuk IKM Bali Bangkit dan sudah berjalan dalam beberapa tahap,” ucapnya.
Selain memfasilitasi tempat pameran, Dekranasda Bali juga gencar melakukan pembinaan yang diarahkan pada penguatan produk lokal. Salah satu yang menjadi fokus perhatiannya adalah keberadaan kain endek yang sebelumnya banyak diproduksi secara massal di luar daerah dan dipasarkan di Bali. (BC20)