Jakarta, balibercerita.com –
Pasar aset kripto dalam beberapa hari terakhir sedang mengalami penurunan harga lebih dari 20 persen. Kondisi ini menyebabkan para investor pemula di kripto merasa khawatir.
Meski pasar aset kripto sedang banyak yang terdiskon, CEO Indodax Oscar Darmawan dalam siaran pers, Senin (6/12), menyatakan, koreksi harga aset kripto adalah suatu hal yang wajar terjadi. Bahkan, Oscar masih optimis bahwa investasi di aset kripto adalah opsi investasi yang baik di kala krisis. “Penurunan harga kripto merupakan hal yang sangat biasa di dunia investasi aset kripto dan saya berharap para investor khususnya investor pemula tidak perlu terlalu khawatir karena koreksi nya pun masih di bawah 50 persen,” katanya.
Menurutnya, kondisi tersebut sesuatu yang sehat, justru di dunia kripto pada saat terjadi koreksi. Karena itu membantu membangun momentum kripto bisa naik lebih tinggi setelahnya. Yang penting investor selalu menggunakan uang dingin untuk bertransaksi di aset kripto. “Saya selalu tekankan hal tersebut di manapun ketika diminta untuk memberikan tips untuk memulai bertransaksi aset kripto. Saya pribadi masih optimis bahwa aset kripto merupakan investasi yang baik ketika krisis terjadi karena tidak dipengaruhi oleh pelemahan ekonomi dan kebijakan pemerintahan suatu negara,” ujar Oscar Darmawan.
Dengan adanya kasus Covid-19 varian Omicron, Oscar pun melihat bahwa kasus penurunan harga kripto ini sama dengan yang terjadi pada tahun 2020 lalu ketika awal terjadi kasus Covid di seluruh dunia. Melihat pola yang sama, Oscar berpendapat bahwa aksi jual ini sifatnya hanya sementara. Oscar melihat bahwa para investor yang bertransaksi di aset kripto membutuhkan uang tunai dengan cepat karena kondisi ekonomi global yang terus memburuk akibat varian Omicron ini yang nantinya kondisi akan membaik setelah terjadi masa koreksi ini.
Sama dengan kasus Covid-19 tahun lalu serta penurunan harga beberapa bulan lalu akibat kasus Evergrande Group dan pelarangan kripto di Tiongkok, kondisi market yang sedang menurun seperti ini bisa dimanfaatkan oleh para investor untuk membeli kripto di harga yang sedang murah. Seperti negara El Salvador yang membeli bitcoin di harga yang sedang rendah. “Mengambil contoh dari harga Bitcoin, ketika bulan Maret 2020 harganya menyentuh angka 70-80 jutaan rupiah per 1 bitcoin,” katanya.