Mangupura, balibercerita.com –
Sebanyak 31 siswa kelas VII di SMPN 2 Kuta, Kelurahan Seminyak, Selasa (25/1), kembali menjalani swab PCR. Hal itu dilakukan, pascatemuan salah satu siswa kelas VII yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala SMPN 2 Kuta, Made Sujana menceritakan, tes tersebut dilakukan pascatemuan salah seorang siswa kelas VII di SMPN 2 Kuta terkonfirmasi positif Covid-19. Saat itu siswa yang bersangkutan menjalani tes sampel acak (random sampling) yang dilaksanakan tim Pemkab Badung pada 20 Januari 2022. Tes tersebut dilakukan untuk memastikan proses pembelajaran tatap muka terbatas (PTM) terbatas bebas paparan Covid-19.
“Uji skrining itu dilakukan kepada 90 orang siswa dan 10 orang guru dan pegawai sekolah. Jumlah itu merupakan 10 persen dari total warga sekolah. Saat itu ada salah seorang siswa yang didapati reaktif, sedangkan yang lainnya itu nonreaktif,” ungkapnya.
Atas hal itu, petugas kembali melakukan tes swab PCR kepada siswa tersebut. Termasuk kepada teman sekelasnya, serta guru yang sempat mengajar di kelas tersebut. Hasilnya, hanya siswa itu yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, sedangkan yang lainnya negatif. Siswa tersebut kemudian mendapatkan penanganan dari puskesmas tempat domisili. Siswa tersebut diketahui berasal dan tinggal dari wilayah Kota Denpasar.
Berdasarkan hasil koordinasi pihaknya dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, akhirnya proses PTM terbatas dihentikan sementara waktu. Seluruh siswa diminta melakukan pembelajaran daring, dengan menggunakan sistem pembelajaran yang sudah disiapkan dan terkontrol oleh pihak sekolah. Rencananya, PTM terbatas akan kembali dilakukan setelah tanggal 26. Khusus untuk siswa di kelas terkait, hal itu nanti tergantung hasil swab PCR mereka. Sedangkan bagi siswa kelas lain akan belajar seperti biasa.
Selama ini, PTM terbatas yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Kuta menggunakan dua shift. Masing-masing shift terdiri dari 16 orang siswa, dengan shift pertama dari pukul 07.30 Wita-09.30 Wita dan shift ke dua dari pukul 10.30 Wita hingga 12.30 Wita. “Selama ini memang tergolong aman, karena kita bagi dalam dua shift. Sehingga pelajar itu tidak saling ketemu karena ada waktu kosong antara shift pertama dan kedua. Jadi cukup aman,” pungkasnya. (BC5)