Mangupura, bali bercerita.com –
Pantai Samuh merupakan salah satu daya tarik wisata bahari yang terletak di wilayah Kelurahan Benoa. Hamparan pasir putih, laut yang biru dan ombak yang cukup bersahabat membuat tempat ini menjadi salah satu lokasi rekreasi favorit masyarakat sekitar. Ditambah nuansa hijau pepohonan yang berada di pinggir pantai, membuat suasana lebih adem.
Di tempat ini juga terdapat taman bawah laut Bali Underwater Cultural Park yang berjarak 500 meter dari bibir pantai pada kedalaman 11 meter. Karena lokasi pantai menghadap ke timur, Anda juga dapat menikmati pemandangan sunrise (matahari terbit) di pagi hari.
Tempat ini sering menjadi lokasi ideal untuk aktivitas snorkeling, diving, memancing, jetski, dan kano. Pantai Samuh juga menjadi tempat yang ideal bagi para surfer pemula, namun mereka harus masuk ke ke tengah laut untuk mendapatkan ombak yang ideal.
Perlu diingat, karakter Pantai Samuh memiliki waktu pasang surut. Biasanya pantai ini mengalami surut pada sore hari, sehingga Anda dapat masuk lebih dalam ke tengah pantai untuk berjalan-jalan di laut. Tidak ada tiket masuk yang dikenakan ke tempat ini. Anda cukup membayar parkir sebesar Rp2 ribu untuk sepeda motor dan Rp5 ribu untuk mobil.
Ketua Kelompok Nelayan Merta Segara Samuh, I Ketut Tarma menerangkan, kawasan Pantai Samuh memang memiliki sejumlah daya tarik yang memikat. Untuk memfasilitasi wisatawan, nelayan menawarkan jasa yang menarik dan memberikan pengalaman unik seperti menikmati keindahan bawah laut dari kaca perahu, snorkeling, memancing, hingga mengantar surfing ke tengah laut.
Untuk durasi tour laut, pihaknya menyediakan pilihan bervariasi yaitu 1 hingga 2 jam untuk snorkeling dan diving, kemudian maksimal 4 jam untuk aktivitas memancing. Harga yang ditawarkan untuk tour 1 jam dimulai dari harga Rp400 ribu rupiah untuk 4 orang, tergantung aktivitas. Untuk memancing biasanya paling lama sekitar 4 jam, dengan harga net sebesar Rp1.400.000.
“Kami memiliki harga net yang menjadi dasar kerja sama dengan mitra kami. Jadi, ada pilihan yang kami tawarkan, ada yang 1 jam, 2 jam, atau lebih, tergantung pilihan wisatawan,” ungkapnya.
Anggota Kelompok Nelayan Mertha Segara Samuh berjumlah 63 orang. Selain sebagai nelayan pencari ikan, mereka juga berprofesi sebagai pemandu wisatawan yang hendak menikmati keindahan laut. Kendati demikian, ada beberapa anggotanya yang bekerja di akomodasi wisata, namun mereka tetap melakukan aktivitas sebagai nelayan setelah pulang kerja.
Sebagai nelayan yang berdekatan dengan kawasan pariwisata Nusa Dua, pihaknya dilibatkan dalam upaya melindungi Pantai Nusa Dua agar tetap terjaga citranya sebagai kawasan elit. Seperti menjaga kebersihan dan keasrian laut. Sebuah simbiosis mutualisme, nelayan diuntungkan dengan adanya kunjungan wisatawan dan ITDC difasilitasi dalam menjaga kawasan dan tamunya. (BC5)
