Amlapura, balibercerita.com –
Pantai Jasri menjadi salah satu pantai di Kabupaten Karangasem yang selalu dipadati wisatawan saat libur hari raya. Pantai yang pernah menjadi lokasi syuting film Eat, Pray and Love itu seolah menjadi magnet bagi masyarakat Karangasem, padahal kondisi pantai ini relatif sama dengan pantai lainnya.
Di hari kerja, pantai ini cocok bagi anda yang suka berekreasi bersama keluarga atau bagi yang ingin menyendiri dan menikmati suasana tenang. Lokasi Pantai Jasri berada di Desa Adat Jasri yang berjarak sekitar 6 km dari Kota Amlapura. Bentang pantai ini cukup panjang dan memiliki beberapa akses masuk. Di timur dengan melewati jalan bertanah, di tengah dengan melewati jalan beraspal dan di barat yang hampir sama dengan kondisi akses masuk di timur. Untuk dapat masuk ke pantai, pengunjung hanya cukup membayar tiket parkir yang relatif murah.
Adapun panorama Pantai Jasri adalah hamparan pasir hitam legam dengan bebatuan koral, suasana sunrise, pertemuan ombak pantai dengan loloan sungai, pemandangan pantai dengan hamparan pohon kelapa, dan aktivitas nelayan. Bagi anda yang suka menyelam dan memancing, nelayan di sana juga melayani jasa antar menyelam dan memancing. Pantai Jasri juga memiliki deburan ombak yang besar, sehingga tidak jarang wisatawan yang datang hanya untuk bermain surfing.
Oleh karena pantai ini belum dikelola oleh pemerintah, tentunya keberadaan fasilitas pendukung bagi wisata masih relatif minim adanya. Ada beberapa gazebo yang bisa dipergunakan untuk bersantai. Selain itu, ada beberapa warung warga di lokasi. Jika anda yang ingin berenang, tentu anda harus berhati-hati dengan deburan ombak dan arus laut di sana. Sebab di sana belum ada pos Balawista yang memonitor aktivitas pengunjung. Namun di sana sudah ada beberapa penginapan dan bungalow yang bisa disewa bagi anda yang ingin bermalam dan menikmati heningnya suasana pantai.
Bagi masyarakat Hindu di Karangasem, beberapa titik lokasi di pantai tersebut sering menjadi lokasi prosesi melasti maupun upacara ngaben. Hal itu tentu menjadi penambah daya tarik bagi wisatawan yang berwisata di sana. Selain itu, pantai tersebut sering dijadikan tempat melukat bagi masyarakat Hindu Bali, sebab mereka mempercayai bahwa laut adalah sumber peleburan dan memohon kesejahteraan. (BC5)
