Mepinton Ida Batara, Ribuan Warga Adat Jimbaran Tumpah Ruah di Jalur Menuju Uluwatu

0
114
Jimbaran
Ribuan warga adat Jimbaran memadati jalan saat mapeed menuju Pura Luhur Uluwatu, Minggu (11/5). (ist)

Mangupura, balibercerita.com –
Suasana sakral dan penuh kekhidmatan kembali mewarnai Desa Adat Jimbaran, Minggu (11/5), saat ribuan warga melangsungkan upacara Mepinton Ida Batara Dewa Ayu ring Pura Uluwatu. Iringan besar masyarakat adat berjalan kaki secara massal dari Jimbaran menuju Pura Luhur Uluwatu di Desa Pecatu, Kuta Selatan, mengubah Jalan Uluwatu menjadi lautan manusia.

Menurut I Ketut Sutarja, Sekretaris Sekaa Barong Desa Adat Jimbaran, upacara mepinton atau masupati ini dilaksanakan setiap lima kali siklus hari raya Galungan atau sekitar dua setengah tahun sekali. Namun, waktu pelaksanaannya bisa lebih cepat apabila ada pawisik atau pesan spiritual.

Baca Juga:   Matatah Massal Digelar di Desa Tunjuk 

Rangkaian upacara dimulai sekitar 50 hari sebelum Galungan. Prosesinya mencakup kegiatan spiritual seperti nunas baos, matedunan pelawatan, hingga mapajar ageng pada Umanis Galungan. Piodalan dilangsungkan di tiga pura utama Desa Adat Jimbaran yakni Pura Ulun Swi, Pura Dalem, serta Pura Puseh dan Desa.

Baca Juga:   Misteri Batu Tri Linggam di Pura Payogan Kailash

Ketika Pelawatan Ida Batara Dewa Ayu hadir di ketiga pura tersebut, warga mengadakan upacara mapinton sebagai bentuk penghormatan. “Kami percaya beliau sedang melakukan napak pertiwi, jadi kami menyambut dengan sembah bakti,” ungkap Sutarja.

Puncak acara jatuh pada 11 Mei 2025, dimulai dari persembahyangan di Pura Ulun Swi, dilanjutkan dengan kirab berjalan kaki ke Pura Luhur Uluwatu. Perjalanan ini sempat berhenti di sejumlah pura di Desa Pecatu, termasuk Pura Pererepan, tempat istirahat sebelum melanjutkan prosesi.

Baca Juga:   Berbeda dari Biasanya, Nangluk Merana Desa Adat Kuta Dipusatkan di Pantai Kuta

Usai persembahyangan di Pura Luhur Uluwatu, rombongan kembali ke Pura Pererepan, dan malam harinya dilaksanakan pertunjukan Calonarang di Lapangan Pecatu. Keesokan paginya, prosesi kembali bergerak menuju Pura Ulun Swi sebagai penutup rangkaian upacara. (BC10)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini