Magisnya Tari Sang Hyang Jaran di Desa Adat Kutuh 

0
116
Tari
Pementasan Tari Sang Hyang Jaran di Pura Pangubengan, Desa Adat Kutuh. (ist)

Mangupura, balibercerita.com – 

Desa Adat Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, memiliki sebuah tarian sakral yang diwariskan secara turun-temurun, yaitu Tari Sang Hyang Jaran. Tarian ini dipercaya sebagai penolak bala, serta sebagai ritual membayar kaul atau nebus sesangi dari warga setempat. 

Bendesa Adat Kutuh Nyoman Mesir mengatakan, Tarian Sang Hyang Jaran rutin digelar saat hari Tumpek Wayang dan saat Tilem Sasih Kapat. Kendati pandemi Covid-19 sempat membuat aktivitas masyarakat menjadi terbatas, namun tarian itu tetap dipentaskan dengan terbatas. “Tari Sang Hyang Jaran imi sudah ada sejak dahulu kala. Saya saja tidak tahu kapan tarian ini pertama dipentaskan, karena saya melanjutkan dari leluhur atau pangelingsir. Tarian ini sudah ada dari zaman ke zaman,” ucapnya.

Baca Juga:   Masineb, Pujawali di Dang Kahyangan Pura Luhur Kubontingguh

Tarian Sang Hyang hyang Jaran selalu dipentaskan di area Pura Pangubengan. Para penari merupakan 2 orang laki-laki pilihan, yang erat kaitannya dengan unsur niskala. Dalam setiap penampilannya, Tari Sang Hyang Jaran diiringi oleh genjek dan penabuh gong bebatelan yang jumlahnya sekitar 20 orang.

Baca Juga:   Karya Ngenteg Linggih Pura Dalem Ageng, Dalem Penataran Desa Selat, Abiansemal

Pernah suatu ketika tarian itu tidak dipentaskan. Namun hal itu kemudian menyebabkan permasalahan yang merugikan masyarakat. Banyak hewan ternak milik warga yang sakit dan mati. Setelah dipentaskan kembali, tidak ditemukan adanya permasalahan tersebut. Sejak saat itu Tari Sang Hyang Jaran tidak pernah tidak dipentaskan, karena dipercaya berkaitan dengan unsur niskala. (BC5)

Baca Juga:   Ini Syarat Agar Mantra Gayatri Ampuh

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini