Mangupura, balibercerita.com –
Kunjungan wisatawan ke Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park terus menunjukkan grafik peningkatan, pascapelaksanaan gala dinner KTT G20 pada November lalu. Saat ini, rata-rata kunjungan ke GWK telah mencapai 5 ribu orang per hari. Angka ini bahkan melampaui jumlah kunjungan sebelum pandemi Covid-19, yang rata-rata tercatat sebanyak 3 ribu orang per hari dan 5 ribu orang pada weekend.
Stefanus Yonathan Astayasa selaku Direktur Operasional GWK Cultural Park mengatakan, suksesnya pelaksanaan gala dinner KTT G20 di GWK berdampak pada kunjungan wisatawan ke GWK. Sebelumnya, kunjungan wisatawan pascapandemi tercatat rata-rata hanya sebanyak 1.500 hingga 2.000 orang per hari. Namun saat ini, kunjungan rata-rata mencapai 5 ribu per hari dan bahkan sempat menyentuh angka 5.500 pengunjung sehari. “Kami tidak menyangka kondisinya bisa secepat ini. Animo wisatawan cukup tinggi, ” ucapnya.
Peningkatan diakuinya juga dipicu faktor momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), yang berbarengan dengan libur sekolah. Ia memperkirakan kunjungan akan terus meningkat mendekati momen pergantian tahun. Sebab pihaknya menggelar sejumlah event yang dapat menyedot kunjungan wisata. Event tersebut ada pada area yang memiliki kapasitas 23 ribu orang pengunjung dalam 1 lokasi
Selama ini, mayoritas pengunjung yang berwisata ke GWK didominasi domestik, seperti Jabodetabek. Jika dipersentasekan, kunjungan wisdom sekitar 70 persen dan 30 persen wisatawan mancanegara. Adapun asal dari wisatawan asing yang paling banyak berkunjung ke GWK berasal dari Australia, dan disusul India. Kunjungan wisatawan akan terus dioptimalkan agar dapat mencapai angka rata-rata 7 ribu per hari di tahun 2023.
Sebelum pandemi, kunjungan wisatawan mancanegara yang mendominasi berwisata ke GWK berasal dari China. Karena itu, ke depan China masih menjadi market yang bagus, dan selama ini sangat berkontribusi bagi GWK. Terlebih saat ini wisatawan China juga belum banyak yang datang kembali untuk berwisata ke Bali.
“Mulai ada pergerakan dari wisatawan asing. Wisatawan China sudah mulai kelihatan, Eropa belum ada perbedaan dari kunjungan rutin,” imbuhnya. (BC5)