Amlapura, balibercerita.com –
Selain Tari Baris Panah, Desa Adat Bungaya juga memiliki tarian unik dan khas, yaitu Tari Dadap. Tarian ini dipentaskan menjadi suatu rangkaian saat upacara piodalan di Banjar Adat Tengah Desa Adat Bungaya yang bertepatan dengan hari raya Kuningan.
Tarian ini juga dipentaskan oleh 6 orang penari. Bedanya dengan Tari Baris Panah, tarian ini dipentaskan oleh kerama sepuh atau kaum bapak-bapak di banjar. Mereka berbusana dengan mengenakan udeng merah, saput poleng merah, kamben hitam, tanpa busana atasan, dan membawa sebilah keris yang disematkan di pinggang. Menariknya, dalam penampilannya mereka membawa senjata yang menyerupai jukung (perahu).
Makna yang terkandung dalam tarian ini adalah terkait tanggung jawab dan kewajiban (swadharma) krama ngayah di desa adat serta fase kehidupan manusia yang meliputi lahir, hidup, dan mati.
Rangkaiannya, prajuru Desa Adat Ulian, Banjar Adat Tengah nguningayang, Banjar Adat Timbul Ngunebang. Setelah Tari Dadap dipentaskan, barulah persembahyangan bersama dilaksanakan. (BC5)