Lombok Barat, balibercerita.com –
Kemenparekraf menargetkan kinerja pariwisata dan ekonomi kreatif tahun ini meningkat dua kali lipat dibanding tahun lalu. Jumlah wisatawan mancanegara ditargetkan mencapai angka 8,5 juta dan pergerakan wisatawan nusantara sebesar 1,4 miliar orang. Sedangkan, target nilai devisa pariwisata tahun 2023 sebesar 2,07 miliar dolar AS pada batas bawah dan 5,95 miliar dolar AS pada batas atas.
Berkaca dari hal itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengaku all out untuk menumbuhkembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia yang maju, berdaya saing, berkelanjutan serta mengedepankan kearifan lokal yang ditopang dengan keberadaan SDM yang andal dan berdaya saing. Salah satunya melalui program sosialisasi sadar wisata dalam menciptakan sumber daya manusia yang andal.
“Peran dari keberadaan SDM tentu sangat vital. Dengan semangat adaptasi, inovasi dan kolaborasi, Kemenparekraf akan terus menghadirkan program pemberdayaan masyarakat,” kata Sandiaga.
Dipaparkannya, nilai kontribusi PDB pariwisata sebesar 4,1 persen, serta ekspor produk ekonomi kreatif diperkirakan menembus 26,46 miliar dolar AS atau Rp397,98 triliun. Untuk nilai tambah ekonomi kreatif ditargetkan mencapai Rp1.297 triliun. Dengan target kinerja yang meningkat dua kali lipat itu, diharapkan memberikan dampak yang besar kepada masyarakat dengan keberadaan lapangan kerja sebesar 22,4 juta di sektor pariwisata dan 22,29 juta di sektor ekonomi kreatif.
Deputi Bidang Sumber Daya Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Diah Martini Paham di kesempatan terpisah mengatakan, saat ini yang harus sepenuhnya dapat diwujudkan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif adalah tidak hanya peningkatan kunjungan wisatawan, tapi juga kualitas kunjungan. Karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk mampu mengenali, mengembangkan, dan memasarkan potensi yang ada di daerahnya.
Pelaku wisata diharapkan mampu meningkatkan kualitas kunjungan wisatawan dengan memperhatikan kebersihan dan kenyamanan selama kunjungan. Caranya adalah dengan memberi pelayanan prima sesuai dengan nilai Sapta Pesona (aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan), memberikan pelayanan prima serta penerapan protokol CHSE.
Untuk mewujudkan itu, Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 sendiri menjadi tahap awal rangkaian Program Kampanye Sadar Wisata yang telah berlangsung di 65 desa wisata sejak tahun 2022. Ada 6 Destinasi Prioritas Pariwisata (DPP) dan dilanjutkan dengan 90 desa wisata pada tahun 2023 yang dikembangian berfokus pada manusia (people centered tourism). Hal itu bertujuan untuk mengembangkan dan memperkuat ekosistem pariwisata dengan dukungan penuh Bank Dunia. (BC5)