Denpasar, balibercerita.com –
Musim kemarau tahun 2023 di wilayah Bali segera akan usai. Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar memprakirakan awal musim hujan di wilayah Bali akan terjadi pada dasarian II-III November. Sedangkan puncak musim hujan tahun 2023/2024 terjadi pada Januari-Februari 2024.
Aminudin Al Roniri selaku Kepala Stasiun Klimatologi BBMKG Wilayah III Denpasar menerangkan, awal musim hujan di wilayah Bali secara umum diperkirakan berkisar pada November 2023, berdasarkan hasil analisa serta pertimbangan kondisi fisis dan dinamika atmosfer di wilayah Bali. Dari 20 Zona Musim (ZOM) di Bali yaitu ZOM 417-436, sebanyak 12 ZOM awal musim hujan diprakirakan terjadi pada November dasarian II – III.
Kondisi itu mencakup 60 persen dari 20 ZOM wilayah Bali, yang meliputi sebagian besar wilayah Jembrana, Jembrana bagian utara, Buleleng bagian tengah, Jembrana bagian timur, Tabanan bagian barat, Buleleng bagian selatan, Tabanan bagian utara, Badung bagian utara, Gianyar bagian utara dan Bangli bagian tengah, Buleleng bagian tengah dan selatan, Tabanan bagian utara dan Badung bagian utara, Bangli bagian utara dan tengah, Karangasem bagian barat, Buleleng bagian tenggara, Bangli bagian utara dan timur, Karangasem bagian barat, Bangli bagian selatan, Tabanan bagian tengah, Badung bagian tengah, Gianyar bagian tengah, Tabanan bagian tengah, Gianyar bagian selatan, Badung bagian tengah, Bangli bagian selatan, Karangasem bagian selatan dan Klungkung bagian utara.
Sedangkan 8 ZOM atau 40 persen diantaranya diprakirakan memasuki awal musim hujan pada Desember dasarian I – III. Yaitu wilayah Jembrana bagian barat, Buleleng bagian barat, Buleleng bagian utara, Bangli bagian utara dan timur, Karangasem bagian utara, Karangasem bagian timur dan bagian tengah, Gianyar bagian selatan, klungkung bagian selatan, Karangasem bagian selatan, Badung bagian selatan, Gianyar bagian selatan, Tabanan bagian selatan, Kota Denpasar dan Pulau Nusa Penida.
“Apabila dibandingkan awal musim hujan tahun 2023-2024 dengan rata-rata awal musim hujan periode 1991-2020, sebanyak 2 ZOM diprakirakan sama dengan rata-ratanya atau 10 persen dari 20 ZOM. Sedangkan 18 ZOM atau 90 persen lainnya diprakirakan mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya. Hal ini tidak terlepas dari faktor El Nino yang membuat kemarau tahun ini lebih kering dibandingkan rata-rata sebelumnya,” terangnya.
Sifat hujan pada musim hujan 2023/2024 pada 20 Zona Musim di Bali diperkirakan umumnya normal. Curah hujan rata-rata dalam rentang 500-600 mm per bulan. Sedangkan puncak musim hujan diprakirakan umumnya berkisar pada bulan Januari 2024. Sebanyak 19 ZOM atau 95 persen puncak musim hujan terjadi pada Januari.
Adapun 19 ZOM puncak musim hujan diprakirakan terjadi pada Januari 2024, sebagian besar meliputi wilayah Jembrana, Jembrana bagian barat, Buleleng bagian barat, Jembrana bagian utara, Buleleng bagian tengah, Jembrana bagian timur, Tabanan bagian barat, Buleleng bagian selatan, Tabanan bagian utara, Badung bagian utara, Gianyar bagian utara, Bangli bagian tengah, Buleleng bagian tengah dan selatan, tabanan bagian utara, Badung bagian utara, Buleleng bagian utara, Bangli bagian utara dan timur, Karangasem bagian utara, Bangli bagian utara dan tengah, Karangasem bagian barat, Buleleng bagian tenggara, Bangli bagian utara dan timur, Karangasem bagian timur, Karangasem bagian tengah dan bagian barat, Bangli bagian selatan, Tabanan bagian tengah, Badung bagian tengah, Gianyar bagian tengah, Tabanan bagian tengah, Gianyar bagian selatan, Badung bagian tengah, Bangli bagian selatan, Karangasem bagian selatan, Klungkung bagian utara, Badung bagian selatan, Gianyar bagian selatan, Tabanan bagian selatan, Kota Denpasar dan Pulau Nusa Penida.
Untuk 1 ZOM atau 5 persen puncak musim hujan terjadi pada bulan Februari 2024. Yaitu wilayah Gianyar bagian selatan, klungkung bagian selatan dan Karangasem bagian selatan.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wiryajaya menambahkan bahwa BMKG secara periodik mengumumkan peralihan musim pada bulan Maret dan September setiap tahun. Maret menjadi bulan untuk menginformasikan prakiraan awal musim kemarau dan September untuk menginformasikan prakiraan awal musim hujan. Di wilayah Bali terdapat 20 Zona Musim yang disesuaikan berdasarkan kemiripannya. (BC5)