Mangupura, balibercerita.com –
Penyakit flu burung atau highly pathogenic avian influenza (HPAI) subtipe H5N1 clade baru 2.3.4.4b kini sedang mewabah di benua Amerika, Eropa dan Asia. Khusus untuk benua Asia, negara yang diserang yaitu Tiongkok dan Jepang. Hal itu membuat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menerbitkan surat edaran (SE) nomor: PV.03.01/C/2023 tentang kewaspadaan kejadian luar biasa flu burung.
Berkaca dari hal itu, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai kimi kembali meningkatkan pengawasan terhadap pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan menerangkan, pihaknya senantiasa melakukan koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar dan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar terkait dengan adanya sejumlah kasus flu burung di luar negeri.
Selain itu, fasilitas pendeteksi awal kondisi kesehatan dari suhu tubuh yaitu thermal scanner senantiasa diterapkan untuk pengawasan pelaku perjalanan dari luar negeri. Alat tersebut selalu berjalan dengan baik dan selalu dilakukan pengawasan terhadap penumpang atau bahkan petugas yang melintas.
“Saat ini terdapat lima unit thermal scanner yang ditempatkan satu unit di akses kedatangan penumpang internasional, dua unit berada di area keberangkatan internasional, dan dua unit berada di area keberangkatan domestik,” terangnya.
Hingga saat ini, belum terdapat kebijakan khusus terhadap pelaku perjalanan luar negeri yang datang ke pulau Bali melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Apabila ditemukan orang dengan suhu di atas normal, tentunya yang bersangkutan akan dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh petugas.
“Tidak ada perlakuan atau jalur khusus terhadap penumpang yang berasal dari negara yang telah terdeteksi ada kasus flu burung, mengingat mitigasi telah dijalankan oleh stakeholder terkait,” jelasnya.
Semenjak pertama kali diumumkannya kasus flu burung, diakuinya, tidak terdapat penurunan jumlah penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Berdasarkan data, trafik tetap menunjukkan kestabilan dengan rata-rata melayani 47 ribu hingga 48 ribu penumpang domestik maupun internasional. (BC5)