GWK Cultural Park Perkuat Komitmen Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat Lewat Program Hijau Berkelanjutan

0
155
GWK
Ch. Rossie Andriani. (ist)

Mangupura, balibercerita.com –
Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, yang merupakan bagian dari Alam Sutera Group, terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup manusia melalui pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal. Hal ini disampaikan oleh Ch. Rossie Andriani, Direktur Operasional GWK Cultural Park.

Sejak resmi bergabung dengan Alam Sutera Group pada tahun 2013, GWK menjalani transformasi besar, tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai ruang hijau yang berkelanjutan. “GWK berdiri di atas lahan seluas 60 hektar di bukit yang dulunya tandus. Kini, kawasan ini sudah mulai menghijau, menjadi lebih nyaman, dan tentunya turut meningkatkan kualitas hidup serta perekonomian masyarakat sekitar,” jelas Rossie.

Baca Juga:   Mahalini Bernostalgia Masa SMA di Sanur Village Festival 2022

Sebagai bagian dari inisiatif lingkungan, GWK telah menanam lebih dari 3.000 pohon dan secara konsisten menambah jumlahnya setiap bulan. “Penanaman pohon ini menjadi gerakan berkelanjutan kami. Bulan ini, kami menargetkan penanaman 50 pohon baru di area parkir,” tambahnya.

Ia juga menegaskan pentingnya menularkan semangat ekonomi hijau sebagai bentuk gaya hidup masa depan. Lebih dari sekadar ruang terbuka, GWK juga aktif dalam pemberdayaan UMKM lokal.

Baca Juga:   Dari Kampus ke Mandalika, Mahasiswa PGTC Rasakan Energi Global Pertamina

“Sejak awal berdiri, kami melibatkan pengusaha kecil lokal untuk berkarya dan berkembang bersama GWK. Ini adalah bentuk nyata komitmen kami terhadap masyarakat,” ujar Rossie.

Tak hanya itu, GWK menjadi tuan rumah dari empat agenda besar tahunan yang telah masuk dalam kalender event internal, seperti GWK Bali Countdown, Festival Ogoh-Ogoh, Festival Penjor di bulan Oktober, dan Pesta Rakyat setiap bulan Agustus.

Baca Juga:   Tahun 2022 Jadi Titik Balik Instant Karma dalam Bermusik

“Pesta Rakyat kini telah memasuki tahun keempat, sebelumnya sempat berganti nama dari Festival Nusantara, Festival Kemerdekaan, hingga Merdeka Festival. Tahun ini kami merasa telah menemukan bentuk yang tepat untuk menyatukan warga dan wisatawan dalam satu pesta kebudayaan dan kebahagiaan,” jelasnya.

Dengan berbagai kegiatan dan inisiatif yang terus dikembangkan, GWK Cultural Park menunjukkan bahwa kawasan wisata dapat menjadi pionir dalam pelestarian lingkungan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta pelestarian budaya lokal. (BC5)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini