Mangupura, balibercerita.com –
Di tengah konflik yang berkecamuk antara Rusia dengan Ukraina, sebuah pesan perdamaian digaungkan oleh kedua warga negara tersebut dari Pulau Bali. Melalui karya seni tersebut, kedua WNA asal negara yang saat ini sedang bertikai itu ingin menyudahi konflik yang terjadi. Pesan perdamaian itu bukan hanya ditujukan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin ataupun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, melainkan untuk semua manusia. Sebab dalam sejarah, seni dinilai ikut membantu manusia untuk menguatkan diri.
Pokras Lampas merupakan seniman kaligrafi asal Rusia yang melakukan hal tersebut. Seniman kaligrafi beraliran kaligrafuturisme (aliran kaligrafi kuno yang memadukan seni grafiti) itu menggambar 9 bidang atap vila seluas 980 meter persegi milik seorang ekspatriat warga negara Ukraina bernama Alex Stefan yang tinggal di daerah Canggu, Kuta Utara. Bertajuk World United (dunia bersatu) pesan perdamaian itu digambar menggunakan lima bahasa, yakni, Rusia, Ukraina, Inggris, Indonesia, dan Tiongkok. Karya itu bahkan digadang-gadang menjadi kaligrafi bertema perdamaian terbesar di Indonesia.
Pokras Lampas menyampaikan, kaligrafi itu digarap selama 2 bulan, yaitu dari tanggal 16 Februari 2022 hingga 6 Maret 2022. Ia secara khusus memilih Bali, karena letaknya yang strategis sebagai tempat berkumpul berbagai orang dari mancanegara, mulai dari wisatawan, insan kreatif, dan pebisnis. Bali juga diakuinya menginspirasi penciptaan karya tersebut, karena dinilai merupakan pulau yang indah dengan orang-orangnya yang baik.
Ia menemukan suatu hubungan harmonisasi dan toleransi antar umat manusia dari berbagai suku, ras, agama dan negara yang terjaga dengan baik di Bali. “Ide dasarnya adalah one world unity, bagaimana menghubungkan semua manusia. Saya merasa kaligrafi adalah jalur untuk bisa menghubungkan orang-orang, meski berbeda kultur, budaya, agama dan latar belakang, untuk menghormati satu sama lainnya,” jelasnya.
Ia menegaskan, walaupun berasal dari negara dengan budaya yang berbeda-beda, dunia ini tetaplah satu. Ia melukis ‘МИР ЕДИН’ (Mir Yedin) yang berarti World United dalam lima bahasa, agar semua orang yang melihatnya bisa membawa makna dari kata-kata ini ke dalam hati. Selama ini, ia diketahui telah menorehkan karya pada gedung tertinggi Roma. Selain itu, juga pada kosmodrom Baikonur di tengah Rusia, serta gedung Red October di Moskow, Rusia. Ia juga telah bekerja sama dengan brand ternama seperti Nike, Mercedes-Benz dan Lamborghini.
Alex Stefan selaku pengusaha properti pemilik Alex Villas menilai, ini merupakan sebuah karya yang mengandung nilai toleransi, bernapaskan persahabatan dan makna penghormatan kepada satu sama lainnya. Karena itu ia menilai, karya itu sangat cocok dengan arsitektur vila miliknya, yang selaras dengan alam dan kini menjadi selaras dengan manusia dari berbagai budaya.
Sebagai pebisnis asal Ukraina yang sudah 6 tahun lalu tinggal di Bali, ia mengaku tidak menginginkan perang terjadi. Sebab hal itu akan menimbulkan banyak luka, dampak dan korban, serta mencederai rasa kasih sayang. “Kami ingin membangun masa depan bersama-sama. Kami mau perdamaian di seluruh dunia,” tegasnya.
Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Yuana Rochma Astuti yang hadir dalam kegiatan itu mengaku sangat mengapresiasi karya tersebut. Lukisan kaligrafi itu sangat sarat makna, di tengah situasi ketegangan dunia saat ini. Ia mengaku bersyukur bahwa Bali dipilih untuk menjadi tempat melukiskan kaligrafi perdamaian itu, mengingat citra Bali sebagai tempat yang penuh kedamaian. “Indonesia dan khususnya Bali, tentu sangat mendukung upaya perdamaian yang saat ini sedang diusahakan berbagai pihak. Karena itu, kami sangat mengapresiasi bentuk seni ini sebagai perwujudan dari keinginan rakyat dari seluruh dunia akan perdamaian,” imbuhnya. (BC5)