Mangupura, balibercerita.com –
Di balik dampak pandemi Covid-19 yang membuat sektor pariwisata terpuruk, ternyata ada hal positif di sektor pertanian dan perkebunan. Utamanya bagi Kabupaten Badung yang selama ini mengandalkan sektor pariwisata sebagai lokomotif penggerak perekonomian. Bekerja sama dengan Ditjen Buah dan Hortikultura Kementan RI, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung akan mengembangkan tanaman pisang varietas baru bernama Barangan Jumbo (Bajo).
Kadistan Badung, I Wayan Wijana mengungkapkan, saat ini pisang Bajo sudah banyak dikembangkan petani di luar Bali. Hal tersebut memang banyak digandrungi konsumen, karena rasanya yang enak dan manis. Berkaca dari hal itu, maka pihaknya akan mencoba menjajaki pengembangan pisang varietas baru itu untuk ikut mengisi peluang pasar buah pisang di Bali yang masih terbuka lebar. Hal itu dilakukan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani.
Dipaparkannya, pisang merupakan salah satu komoditi yang memiliki arti penting dan istimewa bagi kehidupan masyarakat Bali. Baik untuk dikonsumsi maupun untuk kepentingan ritual keagamaan. Hal itu kemudian membuat kebutuhan pisang di Bali setiap tahun semakin meningkat.
Tingginya kebutuhan pisang di Bali tidak diimbangi dengan produksi pisang lokal, sehingga pisang dari luar daerah mengalir masuk ke Bali. Mengingat potensi pasar pisang sangat besar maka pihaknya mengusulkan kegiatan pengembangan pisang. Hal itu disambut baik oleh Kementan RI dengan mengalokasikan kegiatan Gerakan Nasional (Gernas) pisang di Badung seluas 20 hektar.
Sementara itu, Koordinator Tanaman Terna dan rambat Ditjen Buah dan Hortikultura Sri Haryati mengatakan, permintaan pisang Bajo di dalam negeri saat ini sangat tinggi. Bahkan hal itu berpeluang untuk diekspor. “Ada beberapa keunggulan pisang Barangan Jumbo ini, disamping rasanya manis, tanaman pisang ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi dan sudah bisa berproduksi dalam jangka waktu 9 bulan sejak ditanam,” paparnya.
Melalui Gernas pisang, pihaknya akan membantu petani dengan berbagai sarana pertanian, teemasuo menyiapkan off taker yang akan mendampingi dan membeli hasil panen petani sesuai grade dan harga pasar dalam bentuk MoU. (BC5)