Mangupura, balibercerita.com –
Sekda Badung, I Wayan Adi Arnawa memimpin high level meeting (HLM) mengenai langkah-langkah pengendalian inflasi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung, bertempat di ruang Kriya Gosana, Puspem Badung, Rabu (7/9). Dalam sambutannya, Adi Arnawa mengatakan, Kabupaten Badung memandang perlu adanya langkah cepat dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga barang sebagai dampak naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).
“Jika kita ingin menekan laju inflasi, bagaimana kita meningkatkan daya beli masyarakat dalam kondisi pendapatan masyarakat kurang adalah dengan salah satu jalan yakni mencoba menyalurkan bantuan sosial. Kepada dinas terkait di Pemkab Badung perlu menyiapkan data-data masyarakat ke Kementerian Tenaga Kerja. Adanya inflasi dikarenakan ketersediaan terbatas, produksinya kurang, distribusinya kurang lancar. Untuk indikator yang harus dipenuhi, maka perlu dikejar, dikawal, walaupun kita tidak termasuk di dalamnya,“ ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan, pemerintah pusat telah meminta dinas terkait untuk segera bergerak cepat menyiapkan data. Tim TPID dan Satgas Pangan juga diminta terus memantau harga dan pasokan pangan, bila perlu setiap minggu harus melaporkan perkembangan harga.
“Mari sama-sama bergerak meminimalisir kekurangan tingkat persediaan pangan kita di Kabupaten Badung. Dimana intervensi pemerintah untuk membuat Perumda Pangan, dimana kita bisa membeli hasil produksi para petani kita, dalam rangka membantu para petani untuk mendapatkan pendapatannya. Kepada dinas terkait agar memperhatikan kebijakan pemerintah pusat terkait dengan bantuan sosial, dimana bantuan yang diberikan kepada masyarakat tepat sasaran. Jangan sampai masyarakat yang berhak mendapatkan tetapi tidak mendapatkan bantuan dan masyarakat yang tidak berhak malah mendapatkan bantuan,” imbuhnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Badung I.B. Gede Arjana dalam laporannya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada BI Provinsi Bali yang selalu memberikan informasi perkembangan inflasi dan harga barang, sekaligus memberikan atensi, support untuk pengendalian inflasi kepada TPID Kabupaten Badung.
“Kami ucapkan terima kasih kepada TPID Badung sadah melakukan koordinasi dengan baik dalam rangka melakukan langkah-langkah antisipasi dalam merancang, melaksanakan kegiatan pengendalian inflasi. HLM Kabupaten Badung yakni untuk menjaga inflasi yang rendah dan stabil, juga serta meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Badung. Badan Pusat Statistik merilis bahwa di bulan Agustus 2022, secara tahunan, provinsi Bali mengalami inflasi sebesar 6,39%, dimana angka ini lebih tinggi dari inflasi nasional yang tercatat sebesar 4,69%. Di atas rentan target inflasi nasional yang ditetapkan pemerintah sebesar 3 persen plus minus 1 persen, tingginya inflasi di bulan Januari-Agustus tahun 2022, yang dipengaruhi oleh kenaikan harga kelompok barang maupun kebutuhan pokok. Sedangkan untuk harga pada komponen, terutamanya dipengaruhi oleh krisis pangan global, gangguan produksi, dan distribusi antar daerah,“ ucapnya. (BC13)