Mangupura, balibercerita.com –
Palinggih Meru Tumpang Tiga stana Dang Hyang Nirartha di Pura Gunung Payung di Desa Adat Kutuh dibangun berbeda dari sebelumnya. Selain lebih kokoh, kayu yang dipergunakan juga memiliki ukuran yang besar-besar. Pembangunan palinggih yang sempat mengalami musibah kebakaran ini ditarget rampung 20 Januari 2024 dan saat ini telah mencapai progres lebih dari 70 persen.
Bendesa Adat Kutuh Nyoman Mesir menerangkan bahwa pembangunan meru tumpang tiga dan palinggih gedong ditarget rampung 5 hari sebelum pujawali dilaksanakan atau pada 20 Januari 2024. Dengan demikian, pada tanggal 23 Januari 2024 akan dilaksanakaan upacara pamelaspasan yang dilanjutkan piodalan pada 25 Januari 2024.
Proses pembangunan palinggih selama ini tidak mengalami kendala dan berjalan sesuai rencana. “Targetnya Sabtu ini (20 Januari) sudah selesai, sebelum pujawali dilaksanakan Kamis (25 Januari),” ucapnya.
Selaku undagi, I Made Sudarma Yasa menyebutkan bahwa pembangunan kini difokuskan pada bagian bataran dan pemasangan kayu di palinggih. Setelah itu, dilanjutkan pada bagian atap dengan pemasangan ijuk yang berasal dari Bali. Atap palinggih meru akan digarap terpisah oleh undagi atap asal Blahbatuh, Gianyar. (BC5)