Mangupura, balibercerita.com –
Terinspirasi dari fenomena sosial leak yang dicitrakan negatif di masyarakat, John And The Jail Story mengangkat isu tersebut menjadi sebuah single berjudul Leak. Lagu tersebut dibawakan band beraliran country rockabilly itu secara apik pada mini konser Road To Jogja yang digelar, Minggu (17/9), di parkiran Warung Cobek Odor, Tuban.
Menurut John Lano selaku frontman John and The Jail Story, single tersebut dibuat pada tahun 2019 berbarengan dengan single Semua Akan JRX Pada Waktunya. Menurutnya, saat ini orang-orang banyak mengaitkan segala peristiwa negatif yang dialaminya dengan leak. “Sekarang sedikit-sedikit ketika ada hal negatif dibilang leakine. Bahkan di kampung istri saya, leak itu menjadi umpatan yang lumrah di masyarakat. Jadi lagu ini kita buat sebagai unsur edukasi dan introspeksi diri agar jangan sedikit-sedikit hal negatif itu dikaitkan dengan leak,” ucapnya.
Kepercayaan masyarakat Bali yang meyakini adanya unsur niskala dalam kehidupannya memang tidak bisa dipungkiri adanya. Hal itu tidak salah dan patut untuk diyakini karena unsur sekala dan niskala tidak bisa dipisahkan. Namun tidak semua hal yang berbau niskala, utamanya yang negatif kemudian lantas mengambinghitamkan leak sebagai penyebabnya. Sebab pada dasarnya leak merupakan suatu ilmu pengendalian diri dan tidak semuanya identik dengan hal negatif.
Orang yang menekuni ilmu pangeleakan dengan maksud negatif itu disebut dengan aji ugig. “Yang jahat itu bukan leaknya karena itu merupakan ilmu. Yang menekuni ilmu pangeleakan dengan praktik negatif itu aji ugig. Jadi jelas ya, bisa dibedakan,” bebernya.
Ia menilai, leak merupakan kearifan lokal masyarakat Bali yang patut diapresiasi dan dilestarikan. Sebab tidak bisa dipungkiri, leak menjadi salah satu benteng kekuatan niskala Pulau Bali yang ia cintai. Namun karena citra yang berkembang di lapangan seolah melabeli leak sebagai hal yang negatif, kini hal tersebut membuat leak seolah menjadi tidak ada harga dirinya. Jika hal tersebut dibiarkan berkembang, ia takut justru leak lama kelamaan akan punah keberadaanya di Bali.
Berkaca dari keprihatinan tersebut, ia acap kali membawakan lagu Leak di event yang dihadiri John and The Jail Story. Selama ini, ia mengaku tidak pernah mendapatkan gangguan niskala atau gaib saat membawakan lagu tersebut. Sebab ia tidak memiliki niatan negatif atas penciptaan lagu itu, justru ia ingin mengangkat harkat martabat leak yang selama ini mengarah ke citra negatif.
“Saat kita perform di sejumlah acara, memang banyak yang meminta kami agar jangan membawakan lagu itu karena takut berefek negatif. Tapi kita jelaskan ini lagu merupakan unsur edukasi. Justru banyak yang senang dan ketawa saat lagu ini kita bawakan. Efek dan citra positif inilah yang kita tampilkan agar jangan semuanya hal negatif yang berbau niskala itu terkait leak,” jelasnya.
Menariknya, lagu tersebut sempat dipentaskan di salah satu acara festival yang lokasinya dekat dengan setra (kuburan) di Desa Adat Guwang Gianyar. Hal itu diakuinya memang cukup menarik perhatian, karena tumben ada band yang membawakan lagu leak dengan disertai undangan agar para leak ikut mendengarkan lagu tersebut. Saat itu ia seolah mendapatkan energi positif, yang diyakininya merupakan bentuk hadirnya para leak yang senang mendengarkan lagu edukasi tentang keberadaan mereka selama ini.
Keyakinan itu diperkuat dengan komunikasi dirinya dengan beberapa tokoh penekun ilmu tersebut, baik itu berasal dari Nusa Penida, Klungkung, Singaraja, Denpasar dan sebagainya. Kehadiran mereka diakuinya memberikan dukungan, karena band tersebut memberikan image positif tentang leak. Mereka juga ingin terus diperkenalkan oleh John and The Jail Story melalui lagu Leak. Hal itu kemudian diamini pihaknya, bahkan lagu tersebut sudah beberapa kali dibawakan di luar negeri. Utamanya saat mereka ada job manggung di Jerman dan negara lainnya. (BC5)