UHN IGB Sugriwa Denpasar Angkat Itihasa Ramayana Dalam Icohis

0
58
Ramayana
Rektor UHN IGB Sugriwa Denpasar saat membuka acara Icohis. (ist)

Bangli, balibercerita.com – 

Ramayana bukan sekadar cerita tentang perjalanan kisah hidup Rama dan Shinta, melainkan menjadi sumber cara hidup, nilai-nilai luhur, dan pengalaman spiritual. Berbagai karya seni rupa termasuk tarian, drama, lukisan, patung, sastra, dan relief menggunakan Ramayana sebagai sumber inspirasi utama maupun sebagai latar belakang. 

Untuk menikmati keindahan dan kekayaan Ramayana yang telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak manusia, Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar mengangkat tema “Ramayana Its Spread and Contribution to World Civilization” dalam acara International Conference on Hindu Studies (Icohis) pada Kamis (29/12), di kampus UHN Bangli.

Lebih dari 40 pembicara, cendikiawan hindu, dan presenter dari Malaysia, Singapura, India, Thailand, Filipina, Kamboja, Myanmar, dan Jepang hadir berkumpul untuk memperingati dan merayakan salah satu Itihasa terbesar sepanjang peradaban manusia itu. Mereka membahas Ramayana dari berbagai sudut pandang, baik dari sudut pandang agama, pendidikan, sosial, dan bahkan estetika. Terutama nilai-nilai luhur dan cara-cara ketuhanannya untuk kepentingan dunia.

Baca Juga:   Bupati Giri Prasta Hadiri Pitra Yadnya Ngaben Lan Peroras di Banjar Adat Gunaksa, Bangli

Rektor UHN IGB Sugriwa, Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si., mengatakan, Icohis menjadi event yang perdana digelar pihaknya. Acara itu bertujuan untuk mendukung penyebaran dan memberikan pemahaman lebih dalam tentang Ramayana di Indonesia, dan ajaran-ajaran Hindu lainnya. Ia berharap konferensi ini bermanfaat tidak hanya bagi dunia akademik, tetapi juga bagi semua orang yang tertarik dengan Ramayana, serta mereka yang hidupnya telah disentuh oleh Ramayana. 

“Ramayana mewariskan nilai-nilai kehidupan yang sangat luar biasa bagi kita semua. Kami berdoa agar upaya ini akan mendorong penyebaran yang lebih luas dan pemahaman lebih dalam tentang Ramayana, terutama nilai-nilai luhur dan cara-cara ketuhanannya untuk kepentingan dunia,” ungkapnya.

Baca Juga:   Paspor Baru Kini Berlaku 10 Tahun

Kegiatan ini juga diikuti ratusan peserta dari kalangan dosen dan mahasiswa. Diharapkan, kegiatan ini dapat menginspirasi seluruh insan akademis, terutama Hindu. Kajian, ide, dan gagasan yang tertuang dalam karya tulis ilmiah yang telah dikirimkan para penulis yang disusun menjadi prosiding internasional, akan menambah kontribusi bagi dunia pendidikan.

Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan ini. Ia menggelorakan semangat Bangli sebagai Sarining Padma Bhuwana. Sejalan dengan itu, kegiatan konferensi internasional ini menurutnya sangat tepat dalam rangka UHN menuju World Class University (WCU). Apalagi ia mencita-citakan Bangli sebagai pusat pendidikan Hindu nusantara ke depannya. “Jengah membangun Bangli dan jengah membangun kampus,” tegasnya.

Perwakilan Rombongan India, Prof. Pradeep Kumar Singh juga mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan UHN ini. Ramayana dikatakannya sangat populer dan menginspirasi hampir seluruh dunia dan saat ini nilai-nilainya masih hidup. 

Baca Juga:   Ritual Nangluk Merana dan Mapakelem di Pura Masceti Ulun Tanjung Petitenget

“Kehadiran kami di sini sungguh sangat mengapresiasi bahwa nilai-nilai Ramayana masih menjadi sumber inspirasi di berbagai bidang kehidupan, baik seni dan tata cara hidup,” ungkap pria yang juga merupakan Head of Department Sathaye college university of Mumbai ini.

Apresiasi serupa disampaikan Dirjen Bimas Hindu, Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si., yang hadir melalui daring. Terlebih panitia juga menghadirkan pembicara yang mumpuni dari segi kualitas dan kuantitas. “Tema yang diangkat juga sangat tepat, karena berbicara Ramayana,” ucapnya.

Adapun pembicara yang dilibatkan dalam konferensi ini berasal dari India, Jepang, Brunei, Malaysia, Belanda, Australia, dan Indonesia. Latar belakangnya mulai dari akademisi hingga praktisi. (BC5)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini