Usai dari tempat tersebut, anda akan kembali disajikan dengan medan yang cukup menantang, yaitu medan berpasir dan bertanah. Tidak sedikit orang yang melewati jalur tersebut terpeleset, sehingga anda direkomendasikan memakai tongkat. Setelah melewati medan tersebut, anda akan tiba di puncak Gunung Batur. Bagi anda yang ingin mendapatkan panorama sunrise dari ufuk timur, tentu anda harus lebih awal mendaki dengan kisaran waktu dini hari. Sedangkan jika anda ingin melihat lautan awan, anda harus memperhitungkan waktu yang tepat untuk mendaki. Sebab momen tersebut tidak selalu bisa dijumpai, karena tergantung kondisi cuaca.
Untuk diketahui, di puncak juga terdapat sebuah bangunan suci berupa palinggih sanggah surya. Setiap umat Hindu yang melakukan pendakian tentu melakukan persembahyangan di tempat itu. Anda juga diminta harus senantiasa waspada, sebab di puncak Gunung Batur dan puncak kanginan, terdapat satwa kera yang bisa muncul tanpa disadari. Di sana juga terdapat sebuah bangunan layaknya gubug, yang bisa dijadikan tempat berteduh.
Panorama puncak Gunung Batur sendiri cukup romantis, selain hangatnya sinar matahari pagi yang hadir saat matahari muncul dari peraduan. Anda juga akan merasakan hawa dingin saat berada di waktu dini hari. Seluas mata memandang, anda akan disajikan panorama kawah Gunung Batur, desa yang terletak di kaki gunung, Danau Batur, dan posisi Gunung Agung dan Gunung Abang yang menjulang bersanding di depan Gunung Batur. Dijamin, pengalaman tersebut akan sangat memanjakan mata, sehingga anda akan tertarik untuk kembali datang mendaki.
Namun perlu diingat, anda jangan sampai larut dan mengahabiskan waktu terlalu lama di puncak. Sebab sengatan sinar matahari akan semakin terasa, jika anda tidak beranjak dalam waktu yang cukup lama. (BC5)
