Nangluk Merana di Pantai Petitenget, Memohon Keselamatan Bali

0
27
Petitenget
Suasana upacara nangluk merana dan caru pakelem di Pantai Petitenget, Jumat (14/3). (ist)

Mangupura, balibercerita.com –
Upacara nangluk merana dan caru pakelem di Pantai Petitenget digelar, Jumat (14/3). Upacara dipuput Ida Pedanda Gede Putra Telaga dari Griya Sanur.


Mewakili Bupati Badung, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, lda Bagus Surya Suamba melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Masceti Ulun Tanjung, Petitenget Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara. Persembahyangan bersama ini merupakan rangkaian nangluk merana dan pakelem.


Sembahyang bersama ini juga diikuti Wakil Ketua I DPRD Badung, Anak Agung Ngurah Ketut Nadi Putra, Ketua DWP Badung, Nyonya Oliviana Surya Suamba, PHDI Badung, perwakilan MDA Badung, pejabat di lingkup Pemkab Badung, camat se-Kabupaten Badung, Bendesa Adat Kerobokan, pekaseh se-Badung, serta warga setempat.

Baca Juga:   Pemahayu Jagat dan Pakelem, Ritual Memohon Keselamatan Kepada Batara Baruna


Upacara nangluk merana dan pakelem diselenggarakan oleh Pemkab Badung dengan tujuan untuk menangkal atau menghilangkan bencana alam, wabah, atau hal-hal buruk yang dapat mengganggu kehidupan manusia dan lingkungan. Nangluk merana memiliki makna yang mendalam, sebagai upaya umat Hindu untuk memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar senantiasa memberikan keselamatan bagi alam Bali beserta isinya.

Baca Juga:   Diksa Pariksa di Griya Dalem Sibanggede

Dalam sambrama wacana-nya Sekda Surya Suamba mengajak warga selalu ngrastiti bhakti kepada lda Sang Hyang Widhi Wasa. “Saya hadir mewakili Bupati Badung dalam acara nangluk merana, upacara ini merupakan salah satu diantaranya dapat dipilih untuk dilaksanakan sebagai penolak hama dan bencana. Mari bersama-sama selalu memohon kepada Beliau agar kita semua diberikan kesehatan dan kebahagiaan serta keseimbangan alam semesta,” ujarnya.


Bendesa Adat Kerobokan menyampaikan terima kasih kepada Sekda Badung yang sudah hadir dalam acara tersebut. “Terima kasih kepada Bapak Sekda dan semua warga yang sudah berkesempatan hadir di acara nangluk merana serta pakelem ini dan ikut mendoakan semoga berjalan lancar. Kami sampaikan juga adapun sarana mapakelem berupa sapi, bebek hitam, dan ayam. Sarana upakara yang dihaturkan adalah padudusan agung dan tawur balik sumpah yang melibatkan bendesa adat se-Kabupaten Badung, pekaseh, dan kelian subak abian. Semoga dengan telah dilaksanakan upacara nangluk merana dan pakelem ini mendapatkan kasukertan jagat Bali,” ujarnya. (BC13)

Baca Juga:   Ubud Writers & Readers Festival 2024 akan Hadirkan 70 Pegiat Sastra & Kebudayaan Bali

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini