Singaraja, balibercerita.com –
Jalan menuju Pura Segara Rupek, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng telah diaspal. Bagi umat Hindu, hal ini tentu memberikan kemudahan saat ingin bersembahyang ke Pura Segara Rupek maupun Pura Dang Kahyangan Prapat Agung.
Tak hanya bagi mereka yang ingin bersembahyang, wisatawan juga akan sangat dimudahkan ketika hendak berwisata di kawasan yang masuk Taman Nasional Bali Barat tersebut. Keindahan kawasan hutan dengan berbagai jenis satwa dan tumbuhan itu akan sangat memanjakan mata. Apalagi, bagi mereka yang sudah bosan dengan jenis wisata mainstream.
Selama perjalanan di dalam hutan di Bali barat ini, Anda dapat melihat satwa liar seperti kera, lutung, rusa, babi hutan, ayam hutan, hingga berbagai jenis burung. Hewan-hewan ini hidup dengan bebas tanpa diganggu atau diburu oleh manusia mengingat keberadaannya dilindungi oleh negara.
Belum lagi ditambah panorama pantainya yang eksotis. Perairan yang relatif tenang ditambah pasir berwarna nyaris pink ini akan membuat Anda ingin berlama-lama menikmati kawasan tersebut. Untuk diketahui, kawasan sekitar Pura Segara Rupek adalah titik Pulau Bali yang paling dekat dengan Pulau Jawa.
Menurut cerita rakyat Bali, dahulu kala, Pulau Bali menyatu dengan Jawa. Kedua pulau ini terpisah karena Dang Hyang Sidhimantra tidak ingin kebiasaan buruk sang anak, Manik Angkeran, terulang, yakni berjudi. Ia ingin anaknya tetap tekun mempelajari agama. Bagian dari Pulau Bali yang konon dulu menyatu dengan Pulau Jawa itulah yang kini dinamakan Segara Rupek. (BC13)