Mangupura, balibercerita.com —
Pujawali di Pura Luhur Uluwatu akan digelar pada Selasa (13/5). Rangkaian upacara tahun ini dimulai sehari sebelumnya, Senin (12/5), dengan pelaksanaan upacara pamelaspasan di Pura Beji serta kegiatan pembersihan akses jalan seawall yang akan digunakan untuk mendukung upacara pamelaspasan dan palukatan di area bawah pura.
Sebagai wujud komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan kesucian pura, Desa Adat Pecatu menyediakan besek (wadah berbahan ulatan bambu) sebagai pengganti kantong plastik serta air minum isi ulang untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai. Langkah ini sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai dan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 09 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah.
Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta, menjelaskan bahwa rapat persiapan pujawali telah dilaksanakan pada Minggu (4/5) pagi, di Pura Pererepan, Desa Adat Pecatu. Dalam rapat yang melibatkan seluruh unsur desa, disepakati bahwa semua elemen masyarakat akan aktif mengedukasi dan menegur pamedek yang masih membawa kantong plastik.
Menurutnya, komitmen ini telah dijalankan sejak 8–10 tahun lalu, mengingat Pecatu merupakan destinasi wisata yang ramai. Ia menambahkan bahwa yowana (pemuda desa) dan pecalang akan turun langsung untuk memantau penerapan kebijakan ini di lapangan.
“Kami mohon masyarakat tidak sengaja membawa plastik hanya untuk mendapatkan besek. Kami juga menyediakan air galon isi ulang dan gelas berbahan kertas agar kebijakan ini didukung bersama dan bisa ditiru oleh masyarakat luas,” ujarnya.
Sementara itu, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya, Pangelingsir Puri Agung Jro Kuta sekaligus Pangempon Pura Luhur Uluwatu, menyampaikan bahwa komitmen bebas sampah plastik di pura sudah diterapkan hampir satu dekade.
“Kami sudah melaksanakan ini sejak 8 sampai 10 tahun lalu. Output-nya, pura kita kini sudah bebas dari sampah plastik,” ujar pria yang akrab disapa Turah Joko.
Ia menambahkan bahwa sejak lama pihaknya telah menyediakan besek sebagai pengganti kantong plastik bagi pamedek. “Ini kembali kami tegaskan agar ke depan lebih baik dan benar-benar terbebas dari sampah plastik. Peran yowana yang aktif di lapangan sangat menentukan,” tambahnya.
Sebagai bentuk dukungan, pihaknya juga telah membagikan tumbler kepada prajuru dan krama desa, serta mengimbau bendesa agar terus menyosialisasikan pengurangan plastik dalam setiap kegiatan keagamaan. (BC5)