Semarapura, balibercerita.com –
Pura Gria Kepah Agung berlokasi di Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Berada tepat di sebelah timur Pura Dalem Ped, Pura Gria Kepah Agung menjadi salah satu destinasi utama tirta yatra para penekun spiritual.
Pangempon Pura Gria Kepah Agung, I Gusti Made Kerta Yasa didampingi pemangku pura, Jero Mangku Wijaya, Sabtu (5/2), menjelaskan, pura ini mulai ditata sekitar tahun 2004. Keberadaan pura tak terlepas dari sebuah pohon kepah berukuran raksasa yang ada di bagian utama mandala serta kejadian-kejadian mistis yang melingkupinya.
Ia menuturkan, lingkungan sekitar pohon besar itu terkenal sangat angker. Peristiwa aneh di luar logika kerap terjadi. Bahkan, tidak sedikit yang merinding jika melintasi kawasan tersebut. “Memang kalau orang-orang tua dulu bilang, hati-hati di sana, di taru (pohon) besar itu. Katanya tenget, angker,” ujarnya.
Konon, dahulu kala di pohon tersebut terdapat sebuah bale, seperti bale piasan. Menurut cerita, bale itu menjadi tempat hukuman bagi orang-orang yang bersalah atau melanggar aturan. Jika pelanggarannya tergolong berat, maka orang tersebut dihukum mati.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, Pura Gria Kepah Agung merupakan tempat berstananya Ida Ratu Batari Niang Sakti atau Ratu Niang Sakti dan Ida Ratu Gede Lingsir. Ratu Niang Sakti dikenal sangat pemurah dan welas asih. Banyak yang sudah membuktikan anugerah Ratu Niang Sakti, baik terkait kesehatan, keharmonisan keluarga, hingga jodoh.
Sifat welas asih Ratu Niang Sakti inilah yang diterjemahkan oleh pangempon dalam melayani umat yang tangkil. Dalam hal ini, Gusti Made Kerta Yasa menekankan kepada para pengayah di Pura Gria Kepah Agung agar selalu menunjukkan sopan santun dan keramahtamahan. Sebab ia yakin, siapapun yang datang untuk menghaturkan sembah bakti, mereka adalah tamu dari Ida Batari. “Terima dengan baik, paling tidak sapa dengan senyum, supaya paling tidak mereka bisa nyaman,” ujarnya. (BC13)