
Mangupura, balibercerita.com –
Sebagai objek taman budaya, Garuda Wisnu Kencana (GWK) setiap hari dan setiap jam menyuguhkan 15 pertunjukan kesenian Bali kepada wisatawan atau pengunjung, yang berupa parade budaya Bali, tarian Bali, dan kecak spektakuler yang ditampilkan dengan ogoh-ogoh. Hal itu dilakukan sebagai bentuk komitmen pelestarian budaya Bali dan pengenalan budaya Bali kepada pengunjung. Pengenalan budaya juga menampilkan bentuk edukasi terkait cerita legenda Garuda Wisnu Kencana, yang merupakan ikon dari GWK.
Seiring dengan masa pemulihan dari pandemi, film animasi Petualangan Garuda Cilik kembali ditampilkan di Garuda Sineloka (mini bioskop yang ada di kawasan GWK). Film karya anak bangsa pemenang Piala Citra tahun 2015 kategori film animasi pendek terbaik itu berdurasi sekitar 30 menit. Film bercerita tentang seorang anak (garuda cilik) yang rela berkorban demi menyelamatkan ibunya dari perbudakan.
Ia diminta mencari air keabadian Tirta Amerta dengan berbagai rintangan yang dihadapi. Karena keberanian, ketulusan dan kecerdasannya, ia kemudian diangkat menjadi tunggangan Dewa Wisnu. Film animasi itu dikemas secara apik, jenaka dan alurnya mudah dimengerti oleh anak-anak, serta keluarga.
Melalui program CSR-Budaya Literasi, GWK mengajak sejumlah siswa sekolah dasar untuk menyaksikan pemutaran film animasi Petualangan Garuda Cilik tanpa dipungut biaya. Program ini bertujuan untuk memajukan budaya literasi sejak dini dan memberikan penanaman nilai-nilai sosial, moral dan edukasi kepada anak. Para siswa juga diberikan buku cerita Legenda Garuda Wisnu Kencana.
Direktur Operasional GWK Cultural Park Stefanus Yonathan Astayasa menerangkan, kegiatan tersebut secara rutin akan dilakukan setiap bulan dengan mengundang anak-anak SD di Bali dan sekitarnya. Ia menargetkan sampai akhir tahun 2022 ada sebanyak 2 ribu siswa yang diajak menyaksikan film animasi Petualangan Garuda Cilik. Ini sekaligus sebagai dukungan kepada pemerintah dalam upaya peningkatan budaya literasi.
“Kami meyakini bahwa budaya literasi harus ditanamkan sejak usia dini. Budaya literasi akan meningkatkan kecerdasan dan tumbuh kembang anak, serta meningkatkan wawasan dalam mengembangkan nilai budi pekerti yang baik bagi anak-anak,” ucapnya.
Marketing Communication Division Head, Andre Prawiradisastra menambahkan, menjelang libur akhir tahun, GWK Cultural Park akan menampilkan kembali fasilitas yang sudah lama terhenti yaitu Cinema Garuda Sineloka. Pemutaran film animasi bertajuk Petualangan Garuda Cilik menargetkan keluarga dan anak yang berlibur di GWK Cultural Park. Hal itu sejalan dengan salah satu program CSR GWK yaitu melestarikan Budaya Bali di GWK.
“Kami akan mengundang para siswa-siswi sekolah dasar untuk datang bisa menikmati film Petualangan Garuda Cilik secara gratis di Sineloka. Kegiatan ini secara rutin akan kami lakukan setiap bulan, dengan mengundang sekolah dasar di Bali dengan target 2.000 siswa sampai akhir tahun,” terangnya.
Petualangan Garuda Cilik ini akan diputar setiap hari dan setiap jam mulai dari pukul 10.00 sampai pukul 17.00 Wita di Garuda
Sineloka. Ruangan tersebut ditata nyaman dengan kapasitas 97 kursi. Fasilitas tersebut dapat dinikmati secara gratis oleh pengunjung GWK, karena paketnya include dengan tiket masuk. Film yang diputar di Garuda Sineloka rencananya bukan hanya Petualangan Garuda Cilik, melainkan film lain yang sifatnya edukatif. (BC5)