Mangupura, balibercerita.com –
Menjelang akhir bulan peringatan kemerdekaan RI ke-79, Korwil Disdikpora Kecamatan Kuta Selatan bersama Kecamatan Kuta Selatan menggelar Parade Budaya Nusantara pada Kamis (29/8). Acara yang diikuti oleh para siswa sekolah dasar (SD) se-Kuta Selatan (Kutsel) ini menampilkan parade berbagai busana nusantara.
Mereka didampingi oleh para guru berjalan dari kantor Camat Kuta Selatan menuju UPT Disdikpora Kecamatan Kuta Selatan. Kegiatan ini juga diiringi dengan marching band dan baleganjur oleh para siswa dan siswi SD.
Acara dibuka Camat Kuta Selatan, Ketut Gede Arta. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Kecamatan Kuta Selatan. Melalui berbagai pelaksanaan kegiatan ini, ia berharap dapat membentuk karakter generasi berwawasan kebangsaan dan bertalenta unggul.
Ia juga mengajak semua stakeholder yang ada di Kuta Selatan untuk terus bersatu padu mendukung pengembangan dunia pendidikan agar kelak muncul pemimpin masa depan dari Kuta Selatan menuju Indonesia Emas 2045. “Kuta Selatan ini daerah pariwisata. Tentu kita ingin bagaimana generasi muda ini memiliki wawasan global, namun tidak meninggalkan jati dirinya,” ucapnya.
Dipaparkannya, parade ini merupakan rangkaian dari sejumlah kegiatan semarak kemerdekaan yang dilaksanakan di Kuta Selatan. Pada tanggal 14 Agustus 2024 lalu, dilaksanakan gerak jalan indah yang diikuti oleh 61 SD se-Kecamatan Kuta Selatan. Jumlah peserta mencapai 1.250 orang dengan rute Nusa Dua-Lapangan Lagoon-Nusa Dua.
Kemudian, dilaksanakan pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) di Monumen Pahlawan Nasional Brigjen (Anumerta) I Gusti Ngurah Rai, Carangsari. Puncak acara yaitu upacara peringatan HUT RI di Pulau Nusa Dharma, The Nusa Dua, pada tanggal 17 Agustus 2024.
Ketua panitia kegiatan, Made Sudarma menerangkan, Parade Budaya Nusantara diikuti oleh 61 SD yang ada di Kecamatam Kutsel. Kegiatan yang mengambil tema “Literasi Budaya untuk Mewujudkan Generasi Berkarakter” ini baru pertama kali digelar di Kuta Selatan. Adapun komposisi parade yaitu, pertama adalah marching band serta ada 38 pakaian adat budaya se-Indonesia.
Ia berharap, ke depannya agar literasi budaya terkait budaya-budaya yang ada di nusantara ini dapat dipahami generasi walaupun ia ada di rantauan. “Inilah bentuk miniatur kita sehingga anak-anak se-nusantara yang ada di Kuta Selatan akan memahami budayanya sendiri,” ucapnya. (BC5)