Sejarah Biku dan Kisah Cinta Happy Salma

0
27
Biku
Tjok Bagus Kerthyasa bersama Happy Salma dan anak-anak mereka, di Biku Airport Bandara Ngurah Rai. (BC5)

Mangupura, balibercerita.com –
Biku merupakan sebuah restoran di Bali yang memiliki lebih dari 30 varian teh dan berbagai kue home made dengan interior dan dekorasi bertema antik. Berdiri sejak tahun 2008, restoran yang berlokasi di Jalan Petitenget ini ternyata memiliki cerita unik dibalik penamaannya.

Selaku owner, Tjok Bagus Kerthyasa mengungkapkan bahwa nama Biku berawal dari sebuah toko barang antik yang dijual bersama isinya. Ia kemudian membeli toko itu untuk dijadikan sebuah restoran. Salah satu benda yang mencuri perhatiannya adalah patung biksu yang sangat antik.

Kata dia, banyak orang yang datang untuk berdoa di patung ini dan mempunyai energi bagus. Dari sana kemudian diambil nama Biku sebagai nama usaha, sekaligus untuk menghormati patung tersebut. Terlebih nama itu dinilai sangat otentik.

Baca Juga:   VWD 48, Reuni Pecinta Motor Vespa Seluruh Dunia di Peninsula

Seiring berjalannya waktu, ia sejak beberapa tahun lalu mempunyai rencana membuka cabang namun belum menemukan lokasi yang tepat. Seiring dengan tawaran kerja sama untuk hadir di Bandara Ngurah Rai, ia kemudian merasa cocok sehingga cabang kedua Biku kini berada di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Ngurah Rai. “Ini jadi yang kedua. Sebelumnya di Petitenget sejak tahun 2008,” ucapnya.

Karena berada di area bandara, konsep Biku di bandara sifatnya lebih sederhana dibandingkan di Petitenget. Hal ini disesuaikan dengan kondisi airport. Namun feel and soul masih sama. Variasi makanan yang disajikan lebih sedikit, namun cocok untuk lidah banyak orang. “Market kita semuanya sih, baik domestik dan asing. Menu kita sesuaikan,” jelasnya.

Baca Juga:   Mahalini Bernostalgia Masa SMA di Sanur Village Festival 2022

Biku juga ternyata menjadi salah satu saksi perjalanan cinta antara Happy Salma dengan Tjok Bagus Kerthyasa. “Biku sudah ada tahun 2008, saat kami baru saling mengenal. Biku jadi salah satu saksi perjalanan kita,” ujar Happy Salma.

Banyak resep dari keluarga yang teracik di Biku, sehingga ada sesuatu yang otentik. Hal itu bukan semata menjadi warisan keluarga, namun semua orang bisa merasakannya. Hal yang spesial adalah kue yang disajikan semuanya homemade, yang paling populer yaitu carrot cake chocolate serta bermacam-macam kue kecil dan tea.

Cukup banyak rekan Happy Salma yang mengajak Biku untuk membuka cabang di tempat lain. Namun, mereka sangat selektif karena Biku bukan sekadar bisnis, namun namun dekat secara legacy. Kualitas dan kenyamanan menjadi hal sangat penting.

Baca Juga:   Indonesian Flag Sindir Oknum Perampok Kekayaan Negara 

Baru kemudian Budi Purnomo dari Taurus Gemilang Group yang berhasil meluluhkan hati suami dan mertuanya untuk membuka cabang di Bandara Ngurah Rai. Airport Ngurah Rai dinilai tempat cocok untuk Biku karena merupakan wajahnya Indonesia, tempat wisatawan datang dan pergi.

Ia menjadi saksi bagaimana hubungan persahabatan antara suaminya dengan Budi membuahkan kerja sama bisnis. “Menarik bagi saya bagaimana persahabatan membuahkan kerja sama. Saya melihat bagaimana prosesnya dan saya mendukung sekali. Karena Biku sudah buka di airport, saya jadi pengen buka juga jadinya (buka usaha),” ungkapnya. (BC5)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini