Mangupura, balibercerita.com –
Dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park kembali menghadirkan rangkaian acara tahunan bertajuk Pesta Rakyat 2025. Acara ini akan digelar selama lima hari penuh, mulai 13 hingga 17 Agustus 2025, sebagai wujud selebrasi kebangsaan yang meriah, inklusif, dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, baik warga lokal maupun wisatawan mancanegara.
Mengusung semangat tema nasional “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, GWK Cultural Park berkomitmen mempersembahkan ruang publik yang tidak hanya rekreatif, namun juga edukatif dan memberdayakan. “Ini tahun keempat kami menggelar acara ini, yang dulunya bernama Festival Nusantara, Festival Kemerdekaan, hingga Merdeka Festival. Tahun ini, dengan nama Pesta Rakyat, kami merasa telah menemukan bentuk terbaiknya. Esensinya tetap sama, bagaimana mengajak masyarakat dan turis untuk berpesta bersama,” ujar Ch. Rossie Andriani, Direktur Operasional GWK Cultural Park.
Pesta Rakyat 2025 menargetkan kehadiran lebih dari 15.000 pengunjung selama lima hari penyelenggaraan. Agenda dimulai dengan MyMelali di area Lotus Pond, menghadirkan lebih dari 50 booth kuliner dan produk UMKM lokal. Konsep ini tidak hanya mendukung ekonomi kreatif lokal, tapi juga memperkenalkan keanekaragaman budaya Indonesia melalui rasa, kriya, dan karya.
Pada 17 Agustus, acara puncak akan dimulai sejak pagi dengan upacara bendera yang melibatkan 200 siswa dari SMA 1 Kuta Selatan sebagai petugas, dilanjutkan dengan pawai kemerdekaan oleh lebih dari 500 siswa SD se-Kecamatan Kuta Selatan. Setelahnya, dilaksanakan aksi penanaman pohon sebagai bagian dari kampanye pelestarian lingkungan dan dukungan terhadap program ekonomi hijau pemerintah.
Pada malam puncak, Festival Park GWK akan menghadirkan konser musik spektakuler dari jam 17.00 Wita hingga tengah malam. Tidak kurang dari 10 artis papan atas Indonesia akan tampil, termasuk The Changcuters, Pamungkas, King Nassar, dan Dipha Barus, didukung deretan musisi lokal seperti Barong Boys, Not So Koplo, Kis feat. Yessy Diana, dan Tika Pagraky.
“Semua genre kami hadirkan, dari dangdut, pop, elektronik, hingga musik tradisional, karena kami ingin merangkul semua genre dan generasi,” ungkap Andre R. Prawiradisastra, General Manager of Marketing Communication & Event GWK.
Panggung Pentas Nusantara juga akan menampilkan pertunjukan seni dari provinsi Banten dan Sumatera Barat, memperkaya keberagaman budaya yang ditampilkan dalam acara ini.
Tahun ini, Pesta Rakyat 2025 juga memberi perhatian khusus pada kesehatan mental melalui inisiatif 17 Detik Apresiasi Diri sebelum setiap penampilan. Hal ini bertujuan untuk mengajak pengunjung memberi waktu sejenak untuk mengenali dan menghargai diri sendiri, memperkuat mental yang sehat sebagai fondasi Indonesia Emas 2045.
“Melalui kolaborasi lintas generasi dan pelibatan UMKM, kami ingin menciptakan masyarakat yang sejahtera dan mandiri. Pesta Rakyat bukan hanya tentang perayaan, tapi juga bentuk partisipasi nyata dalam membangun bangsa,” tambah Rossie.
Tiket presale telah tersedia di berbagai platform digital dengan prediksi puncak kunjungan mencapai lebih dari 5.000 orang pada hari-H. GWK juga telah melakukan evaluasi dan koordinasi menyeluruh untuk memastikan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan acara.
Pesta Rakyat kini menjadi bagian dari kalender tahunan GWK bersama tiga agenda besar lainnya yakni GWK Bali Countdown, Festival Ogoh-ogoh, dan Festival Penjor yang digelar setiap Oktober. “Kami akan terus mengembangkan acara ini agar lebih besar, lebih meriah, dan menjadi kebanggaan rakyat. Ini adalah perayaan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat,” tutup Andre.
Dengan Pesta Rakyat 2025, GWK Cultural Park tidak hanya merayakan kemerdekaan Indonesia, tapi juga memperkuat nilai persatuan dalam keberagaman yang menjadi fondasi bangsa. (BC5)