Amlapura, balibercerita.com –
Setelah menerima pembekalan teknik evakuasi dan pertolongan medis dasar oleh para instruktur selama 2 hari, seluruh peserta Pemberdayaan Masyarakat Bidang Pencarian dan Pertolongan di Desa Bhuana Giri, Jumat (17/11), melaksanakan simulasi proses evakuasi dan penanganan korban erupsi gunung api.
Simulasi kali ini menskenariokan terjadinya erupsi Gunung Agung yang mengakibatkan masyarakat pada radius terdekat berbondong-bondong mengungsi ke tempat lebih aman. Lokasi pengungsian sementara ditempatkan di wantilan Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem.
Tim evakuasi berjumlah 25 orang harus menangani korban yang alami cedera berat hingga ringan, juga adanya pengungsi lansia serta ibu hamil. Proses simulasi berlangsung sekitar 1,5 jam.
Dalam simulasi telah diterapkan SOP evakuasi pada wilayah yang masuk KRB 3, termasuk Desa Bhuana Giri. Dengan adanya simulasi ini, diharapkan masyarakat termasuk perangkat desa setempat dapat memahami tahapan ketika informasi awal letusan Gunung Agung diterima dari PVMBG. Kemandirian masyarakat untuk mengkoordinir situasi kedaruratan bisa menekan jumlah korban jiwa.
Jalannya simulasi tetap diawasi oleh tenaga instruktur Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar serta 3 orang observer dari Basarnas. I Wayan Suwena selaku Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Denpasar menilai, secara keseluruhan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari ini berlangsung lancar dan tidak menemukan kendala. Ia menyampaikan terima kasih atas antusias para peserta yang mengikuti dari awal hingga akhir kegiatan.
Kepala Desa Bhuana Giri, I Nengah Diarsa mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia berharap, ke depannya tetap dilaksanakan kegiatan serupa bagi masyarakat lainnya di sekitaran radius berbahaya erupsi Gunung Agung. (BC5)