Labuan Bajo, balibercerita.com –
Upaya digitalisasi sistem Wildlife Komodo di Balai Taman Nasional Komodo dilakukan melalui aplikasi Inisa. Platform digital itu memberikan masyarakat kemudahan dalam mengakses beragam layanan publik, termasuk sistem Wildlife Komodo sebagai wadah untuk memberikan kontribusi konservasi serta untuk mengatur tata kelola kunjungan dan aktivitas wisatawan yang berkunjung ke Pulau Komodo, Pulau Padar, serta kawasan perairan sekitarnya.
Carolina Noge selaku Koordinator Pelaksana Program Penguatan Fungsi di Taman Nasional Komodo menjelaskan, sistem Wildlife Komodo dalam digital platform bertujuan untuk menjadikan sarana dilakukannya manajemen kunjungan. Dengan adanya data reservasi, maka akan diketahui siapa, berapa, dan ke mana pengunjung akan berada di dalam kawasan. Hal ini tentu akan memudahkan pengelolaan, termasuk penjagaan dan patroli.
Manajemen kunjungan menjadi salah satu program yang dilaksanakan pihaknya bersama dengan Pemerintah Provinsi NTT yang terhubung dengan Kementerian Dalam Negeri, untuk melakukan verifikasi dan digitalisasi KTP yang kemudian sebagai dasar untuk memudahkan pelayanan masyarakat.
“Program ini merupakan awal periode kerja sama untuk menjawab isu dan permasalahan, terutama terkait tata kelola yang saat ini terjadi di Pulau Komodo, Pulau Padar dan kawasan perairan sekitarnya. seperti overtourism yang berdampak pada perilaku komodo, pengelolaan sampah, terumbu karang yang rusak, perburuan liar, pemancingan ilegal, penggunaan pukat harimau dan overfishing. Jika permasalahan ini tidak segera diatasi seiring berjalannya waktu, hilangnya nilai jasa ekosistem kawasan diproyeksikan akan dapat merusak habitat komodo,” jelasnya.
Selain itu, aplikasi Inisa juga menjadi platform digital untuk berbagai layanan dan fitur lainnya, seperti pemesanan tiket pesawat, reservasi hotel, rental mobil, bahkan dapat digunakan untuk membayar BPJS, listrik, pengisian pulsa, dan sebagainya. Hal itu dapat memudahkan wisatawan serta menjamin kenyamanan wisatawan dalam merencanakan perjalanannya.
Sistem Wildlife Komodo sudah dapat mulai diakses dan digunakan setiap wisatawan yang ingin melakukan kunjungan ke kawasan konservasi Pulau Komodo, Pulau Padar dan perairan sekitarnya. Para wisatawan dapat melakukan pendaftaran dan reservasi secara digital melalui aplikasi yang dapat diakses melalui Play Store (Android) dan Appstore (ios). Namun mereka harus melakukan verifikasi melalui kode OTP yang akan dikirimkan langsung ke nomor handphone.
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menyampaikan, aplikasi itu merupakan salah satu program penguatan fungsi Pemerintah Provinsi NTT bersama Balai Taman Nasional Komodo. Pihaknya berharap baik aplikasi, digitalisasi, serta pembatasan ini dapat memberikan memberikan dampak baik itu kepada perekonomian masyarakat maupun kepada pelaku pariwisata. “Tentu kita sangat berharap bahwa seluruh ekosistem yang telah ditetapkan itu dapat survive dan berkelanjutan,” ucapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Dr. Drs. Zet Sony Libing, M.Si., menambahkan, dengan diluncurkannya sistem Wildlife Komodo, ia berharap tata kelola kunjungan ke Pulau Komodo, Pulau Padar, dan kawasan perairan sekitarnya dapat berjalan menjadi lebih baik. Hal itu sebagai bukti nyata penerapan pariwisata berkelanjutan. “Sudah tiba waktunya kita bersama-sama menjaga kelestarian kehidupan satwa liar Komodo dan ekosistemnya, yaitu Taman Nasional Komodo dalam upaya mewujudkan destinasi wisata berbasis kawasan konservasi,” imbuhnya. (BC5)