balibercerita.com —
Aksi menegangkan mewarnai Sprint Race MotoGP Mandalika 2025 di Pertamina Mandalika International Circuit. Pembalap Aprilia, Marco Bezzecchi menjadi bintang utama setelah menorehkan kemenangan dramatis yang akan dikenang sebagai salah satu momen paling intens sepanjang musim ini.
Mengawali balapan dari posisi terdepan, Bezzecchi justru menghadapi tantangan besar di awal lomba. Sebuah kesalahan kecil saat pelepasan kopling membuatnya kehilangan posisi dan melorot hingga ke urutan kedelapan. Dalam situasi panas dan penuh tekanan itu, lintasan Mandalika benar-benar menguji mental dan ketenangan para pembalap.
Fermin Aldeguer langsung mengambil alih pimpinan balapan setelah memanfaatkan kesalahan Bezzecchi. Pembalap muda asal Spanyol tersebut tampil mengesankan dengan kecepatan stabil dan konsisten, bahkan sempat unggul cukup jauh di lap-lap awal. Seolah menjadi kandidat kuat untuk meraih kemenangan perdananya di kelas utama.
Namun, Bezzecchi tidak menyerah. Dengan ketenangan luar biasa, ia mulai memperbaiki kesalahannya. Lap demi lap, pembalap berusia 25 tahun itu tampil presisi dalam setiap manuver menyalip. Tikungan demi tikungan di Mandalika berubah menjadi ajang unjuk kemampuan bagi pembalap didikan Akademi VR46 tersebut.
Pada pertengahan balapan, Bezzecchi mulai menunjukkan ritme terbaiknya. Ia sukses melewati Jorge Martin dan Enea Bastianini, sebelum membidik posisi terdepan yang masih dikuasai Aldeguer. Duel keduanya menjadi puncak adrenalin di sirkuit yang tengah disaksikan puluhan ribu penonton dari tribun.
Momen klimaks terjadi di lap terakhir. Dengan manuver bersih dan cepat di tikungan berkecepatan tinggi, Bezzecchi berhasil menyalip Aldeguer dan mempertahankan posisinya hingga garis finis. Kemenangan ini menjadi yang kedua bagi Bezzecchi di Sprint Race musim 2025, sekaligus memperkokoh posisinya dalam klasemen sementara kejuaraan dunia.
Aldeguer harus puas finish di posisi kedua, tetapi performanya tetap menuai pujian. Hasil ini menjadi tonggak penting dalam kariernya di kelas premier. Sementara itu, Raul Fernandez dari Trackhouse MotoGP Team berhasil meraih podium ketiga, podium pertamanya musim ini setelah awal musim yang cukup berat.
Marc Marquez yang sempat tampil menjanjikan di posisi ketujuh mengalami penurunan performa di tengah balapan karena kehilangan grip pada ban belakang. Meski begitu, berkat pengalamannya, ia berhasil memperbaiki posisi dan finis ketujuh setelah duel sengit di lap-lap akhir.
Sprint Race di Mandalika kali ini memang berlangsung dalam kondisi ekstrem. Suhu tinggi dan lintasan yang menuntut keseimbangan strategi ban membuat banyak pembalap kesulitan mempertahankan ritme. Bezzecchi menjadi satu dari sedikit pembalap yang mampu mengelola kompon ban secara efisien hingga akhir lomba.
Kemenangan ini menjadi dorongan besar bagi tim Aprilia menjelang race utama pada Minggu (5/10). Tim asal Italia itu terus menunjukkan perkembangan signifikan dalam pengembangan motor musim 2025, terutama dalam hal kestabilan dan kecepatan di lintasan lurus.
Bezzecchi sendiri mengaku sempat kehilangan fokus akibat start buruk, namun ia menegaskan pentingnya menjaga ketenangan di tengah tekanan. “Saya sempat merasa frustrasi, tapi saya tahu balapan belum selesai. Motor saya terasa luar biasa, dan tim bekerja sempurna,” ujar Bezzecchi selepas balapan.
Balapan di Mandalika kembali menegaskan reputasinya sebagai sirkuit penuh drama dan kejutan. Ribuan penonton menjadi saksi bagaimana Bezzecchi bangkit dari kesalahan dan menutup balapan dengan kemenangan yang sarat emosi, kemenangan yang menambah babak baru dalam kisah seru MotoGP Mandalika 2025. (BC5)
