Tekad Medical Centre, Layanan Kesehatan Krama Adat Dengan Konsep Matempung

0
221
Kesehatan
Bangunan Tekad Medical Center. (ist)

Mangupura, balibercerita.com – 

Tenten Krama Adat (Tekad) Medical Centre menjadi sebuah terobosan inovatif para pemuda Kedonganan di bidang kesehatan. Tekad Medical Centre (TMC) merupakan fasilitas layanan kesehatan krama adat berupa klinik pratama hasil sinergi antara LPD Desa Adat Kedonganan dengan anak-anak muda Kedonganan. TMC dikembangkan dengan konsep matempung, yaitu tradisi kolaboratif atau turut serta berperan dalam suatu usaha atau pekerjaan. 

Berlokasi di Jalan Toyaning Kedonganan, sejumlah layanan akan dibuka dalam Tekad Medical Centre seperti dokter umum, dokter gigi, apotek, psikolog, konsultasi BPJS, tumbuh kembang anak, terapi okupansi anak berkebutuhan khusus, yoga ibu hamil, hingga pelatihan keterampilan bahasa bagi para tenaga kesehatan yang ingin berkarier di luar negeri. 

TMC juga menyiapkan layanan home care yang kini sangat dibutuhkan, terutama oleh krama lingsir (lansia). Peluncuran TMC secara resmi dilakukan, Sabtu (24/12), bertepatan dengan puncak perayaan hari ulang tahun ke-32 LPD Kedonganan.

Baca Juga:   Patroli Keimigrasian Intens Dilakukan Jelang KTT G20

Kepala LPD Desa Adat Kedonganan, I Ketut Madra, S.H., M.M., menjelaskan TMC merupakan pengejawantahan mimpi krama Desa Adat Kedonganan untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau. Impian masyarakat Kedonganan itu menggerakkan sekelompok pemuda di Kedonganan untuk mewujudkannya, terlebih setelah terjadinya pandemi Covid-19. “Dari sanalah kemudian beberapa pemuda kita yang bergerak di bidang kesehatan manusia merasa tertarik dan datang ke saya untuk bagaimana mewujudkan ini,” terangnya.

Madra merespons keinginan para pemuda itu melalui sinergi dengan produk LPD Kedonganan berupa kredit investasi serta peningkatan layanan kepada nasabah LPD Kedonganan, khususnya di bidang kesehatan. Melalui formula kredit investasi di LPD Kedonganan, Tekad Medical Centre didirikan dengan modal Rp10 miliar. 

Baca Juga:   MICE Katrol Occupancy rate dan Tingkat Kunjungan ke Nusa Dua

Setiap krama adat Kedonganan bisa ikut matempung dalam investasi ini melalui kredit investasi di LPD Kedonganan. Modal minimal investasi senilai Rp50 juta yang bisa dilakukan melalui crowdfunding (urun dana) dengan memanfaatkan fasilitas kredit investasi di LPD Desa Adat Kedonganan. Kredit investasi itu cukup dicicil senilai Rp1 juta per bulan selama maksimum 8 tahun. 

Direktur Klinik Pratama TMC, I Kadek Arya Adi Putra menjelaskan, krama adat yang ikut dalam investasi di TMC dapat menikmati keuntungan mulai tahun ketujuh atau kedelapan. Investasi layanan kesehatan memang memiliki margin keuntungan yang kecil, tetapi berkelanjutan. “Investasi di TMC memang bukan hanya soal bisnis, melainkan pemberian pelayanan kepada krama adat, terutama pamangku maupun sulinggih di Kedonganan yang akan mendapat layanan khusus,” katanya.

Baca Juga:   Tantangan DLHK Tangani Sampah Kiriman di Pesisir Barat

Badan hukum pengelola TMC berupa perseroan terbatas (PT). Bentuk badan hukum ini dipilih dengan pertimbangan memudahkan pengembangannya ke depan. Konsep matempung investasi layanan kesehatan ini sudah pernah ia sampaikan di Majelis Desa Adat (MDA) dan sejumlah desa adat menyatakan tertarik juga mengembangkan.

Bendesa Adat Kedonganan Dr. I Wayan Mertha, S.E., M.Si., mengapresiasi inovasi LPD Desa Adat Kedonganan dengan membuka TMC. Hal ini tidak saja sebagai upaya mengoptimalkan aset yang dimiliki, namun yang jauh lebih penting memberikan layanan kesehatan berkualitas dan terjangkau bagi krama adat. Terlebih lagi kini kesehatan merupakan investasi penting. (BC5)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini