Jalin Kerja Sama dengan Kaltara, ITDC Kembangkan Pariwisata di Gerbang Utara Indonesia

ITDC
Kerja sama antara ITDC dengan Pemprov Kaltara. (ist)

Mangupura, balibercerita.com – 

Sejumlah destinasi telah dikembangkan dan dikelola oleh ITDC, diantaranya Kawasan Pariwisata The Nusa Dua, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika Lombok dan kawasan The Golo Mori di Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur (NTT), KEK Singhasari Malang Jawa Timur, destinasi wisata Pulau Menjangan di Bali Utara, destinasi wisata The Bakauheni Lampung, dan The Akanda di Afrika Barat atau Gabon. 

Kini, anak usaha BUMN yang bergerak dalam pengembangan dan pengelolaan sebuah destinasi pariwisata terintegrasi ini dipercaya mengkonsep pengembangan pariwisata di gebang masuk Indonesia bagian utara yaitu Provinsi Kalimantan Timur (Kaltara). 

Berdurasi selama 2 tahun, MoU antara Pemprov Kaltara dengan ITDC diharapkan dapat membuat konsep pengembangan pariwisata di gerbang utara Indonesia dengan mengedepankan potensi alam dan budaya setempat. Dengan demikian, wisatawan asing maupun domestik dapat tertarik berwisata dan berinvestasi di sektor pariwisata. Terlebih, letak dari Kaltara sangat strategis, seperti berdekatan dengan negara Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina. Serta akses utama dan kawasan penyangga dari Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada di Kalimantan Timur.

Baca Juga:   Festival Dresta Lango Ogoh-ogoh di GWK Cultural Park 

Ketertarikan Pemprov Kaltara bekerja sama dengan ITDC didasari atas keberhasilannya mengembangkan dan mengelola kawasan The Nusa Dua dan portofolio KEK Mandalika. Kerja sama ini merupakan komitmen Pemprov Kaltara untuk meningkatkan dan men-support investasi industri pariwisata di Kaltara sehingga pariwisata di Kaltara dapat berkelas dunia. Sebagai tahap awal, wilayah yang dikerjasamakan dikembangkan adalah Kabupaten Bulungan dan Tarakan, untuk kemudian Kabupaten Malinau.

Gubernur Kaltara Zaenal Arifin Paliwang menerangkan, MoU ini menjadi awal yang baik bagi Kaltara untuk menghidupkan destinasi wisata di tempatnya. Potensi pariwisata di Kaltara begitu luar biasa, seperti gua besar yang dialiri sungai, air terjun, makam habib yang cukup banyak, 45 etnis suku, beragam umat beragama dan tempat ibadahnya, hutan lindung terluas di Indonesia, potensi lautan, dan sebagainya. 

Baca Juga:   Nusa Dua Tawarkan Paket Menarik Libur Tahun Baru Imlek

Hal itu mencerminkan kondisi Indonesia secara mini, namun sayangnya belum ada yang mengelola secara profesional. Sehingga belum ada investor yang tertarik datang dan membuat berkembang dengan baik. Karena itu, kerja sama ini diharapkan dapat memajukan sektor pariwisata di Kaltara. 

Kaltara diakuinya merupakan pecahan dari Provinsi Kalimantan Timur, yang kini berusia 11 tahun. Kendati tergolong masih muda, pihaknya selalu berupaya berbenah untuk membangkitkan sektor pariwisata dengan keindahan alam, budaya dan keunikan lainnya. Setiap tahun Kaltara dikunjungi oleh 700-an ribu wisatawan domestik dan asing, yang mayoritas berasal dari Malaysia dan China.

Sementara, Direktur Pengembangan Bisnis ITDC Ema Widiastuti mengungkapkan, pihaknya berupaya untuk terus mendukung pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata. Pengembangan industri pariwisata di Kalimantan Utara sangat penting dilakukan karena merupakan area gerbang utara Indonesia yang memiliki potensi besar menjadi destinasi pariwisata. 

Posisi Kaltara sangatlah strategis karena bersinggungan langsung dengan negara tetangga dan tentu sangat prestisius bagi pihaknya. Terlebih, selama ini belum ada ITDC mengembangkan kawasan pintu gerbang utara Indonesia. “Saya harap ini menjadi milestone yang luar biasa baiknya dan bermanfaat bagi pengembangan pariwisata Indonesia kedepan,” ungkapnya.

Baca Juga:   Air Terjun Jaga Satru, Pesona Wisata Spiritual Tersembunyi di Desa Duda Timur

Destinasi pariwisata yang akan dikembangkan di Kalimantan Utara sendiri telah memiliki potensi pasar dengan adanya industri hilirisasi. Kawasan ini merupakan industri pengolahan bahan siap jadi seperti nikel, petro chemical, aluminium dan oil refinery. Industri hilirisasi saat ini sudah beroperasi dan dalam proses pengembangan. Sehingga pengembangan kawasan pariwisata sangat diperlukan sebagai pengembangan dan penunjang Kaltara.

Sebagai langkah awal, pihaknya mengaku akan melakukan pendalaman, kajian dan riset terkait potensi pariwisata yang ada di Kaltara untuk dikembangkan ke depan. Dalam konsep pengembangan pariwisata yang dilakukan ITDC, senantiasa akan mengusung pariwisata yang mengangkat kearifan budaya lokal setempat serta bagaimana pengembangan suatu destinasi satu dan lainnya dapat saling melengkapi keberadaanya. (BC5)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini